Oleh: Zaki Abdul Wahid
PWMU.CO – Guru pada perkembangan teknologi berbasis kecerdasan buatan (Artficial Intellegance) saat ini, tidak perlu risau lagi untuk membuat perangkat pembelajarannnya. Apalagi di saat kurikulum Merdeka yang berbasis Capaian Pembelajaran yang sudah dirancang sampai enam Fase berdasarkan Tingkat dia belajar apakah SD, SMP atau SMA.
Pasalnya di era yang serta kecerdasan buatan sudah banyak perangkat lunak (Baca: tools) yang membantu guru hanya dengan pendekatan prompt atau yang dikenal dengan kata kunci yang mendetail dan memberikan sepenuhnya pada keajaiban AI.
Kini guru tidak lagi seperti dulu, yang harus membuka banyak referensi dari buku, atau bahkan mengunduh file pdf dari internet atau google.com. Belum lagi merancang tujuan belajar dari referensi-referensi tersebut, dan mulailah membuat Rancangan Pembelajaran, tapi sekarang guru harus beralih kompetensinya, ya bukan dari kepintarannya dalam membuka dan mencari referensi, tapi bagaimana merancang dan membuat prompt, setelah menemukan jawabannya, guru harus mengolahnya kembali agar tidak terjebak plagiasi.
Sedangkan prompt seperti yang dilansir pada artikel CNBC Dimana Prompt mejadi word of the year atau kata yang sering dipakai dalam berapa tahun terakhir.
Prompt sendiri adalah mengacu pada susunan daftar ide artikel untuk sebuah tema ke sistem AI. Sekarang istilah tersebut berubah menjadi kata kerja dibandingkan kata benda seperti sebelumnya.
Bagaimana kita memberikna perintah ke perangkat AI melalui chat box (Chat dengan Robot) dengan spesifik dan tidak bias, karena sekali kita bias dan tidak fokus makin kita menjauh dari tujuan akhir yang ingin kita capai.
Sebagai contoh, perhatikan prompt berikut. “Buatkan saya RPP tentang pembelajaran Berdiferensiasi untuk Pelajaran IPA, materi pernafasan,” maka mesin AI akan mencarinya dan menemukannya tapi bias. Bisa jadi akan dijawab dalam semua jenjang pelajar, mulai SD hingga SMA.
Coba ganti dengan “Tolong buatkan saya RPP tentang Pembelajaran Berdiferensiasi Produk, untuk pelajaran IPA materi pernafasan pada sekolah dasar Fase C,” maka perangkat AI akan mengeluarkan hasilnya sekejap bahkan kurang dari 1 menit.
Ada empat tugas utama seorang guru dalam merancang dan mendesain pembelajarannya, pertama menentukan tujuan pembelajarannya berdasarkan Capaian Pembelajaran yang didapatkan dari edaran kurikulum Merdeka atau bisa didapatkan dari Platform Merdeka Mengajar atau coba klik https://guru.kemdikbud.go.id/
Kemudian dari hasil pencariannya maka guru membuka perangkat AI yang canggih bernama NotebookLM, dari sini kita memasukkan prompt tadi dan dengan ChatGPT 4.0 yang ada pada aplikasi Blackbox.ai maka kita akan secara spesifik materi apa yang cocok diberikan ke siswa, semua itu guru dapat berkunjung di link berikut : https://www.blackbox.ai/ dan tentu link ini https://notebooklm.google/
Tugas kedua setelah menentukan tujuan pemebelajaran, adalah membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), dengan menggunakan aplikasi seperti magic school https://www.magicschool.ai/ yang dengan leluasa guru dapat membuat RPP dengan pendekatan bermacam model dan strategi.
Tugas berikutnya yang ketiga adalah membuat berbagai variasi assessment atau penilaian siswa, bisa dengan menggunakan soal pilihan ganda atau bahkan rubrik penilaian dan itu semua didapatkan di magic school dengan sub menu generator rubrik.
Terakhir yang keempat adalah membuat media belajar yang memikat siswa, bisa dari memberikan game dan lain sebagainya, disini guru leluasa menggunakan aplikasi menarik seperti quizizz yang fenomenal atau educandy, https://www.educandy.com/ yang penulis temukan dari reels Instagram. (*)
Editor Azrohal Hasan