Perceraian Karena Faktor Ekonomi
Kedua, cerai karena ekonominya makin sulit. Masalah ekonomi ini dapat memicu dan memacu perceraian dikalangan masyarakat, termasuk di lingkungan selebriti.
Penghasilan istri lebih besar atau pendapatan suami lebih kecil bisa menjadi penyebab perceraian, apalagi suami terjerat narkoba, pengangguran dan tukang main judi dan lain sebagainya.
Di kalangan selebritis masalah perceraian karena ekonomi juga kerap viral menjadi berita besar. Proses Perceraian apalagi saat berlangsung pengadilannya menjadi sorotan mass media hingga peliputan dan wawancara khusus kepada yang bersangkutan. Ini juga membuka aib pribadi, keluarga dan orang lain.
Saat itu mereka pun tidak segan segan bicara secara terbuka dan black blakan, walau ada yang diam diam karena masalah privasi dan domestik, namun saat mau menikah atau melangsungkan pernikahan baru terungkap dan menjadi berita besar.
Maka, terbukalah masalah perceraian dan aib mereka dihadapan publik, sehingga membuat malu diri sendiri, keluarga dan orang lain yang berkaitan dengan masalah tersebut.
Padahal malu itu adalah sebagian dari iman. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Iman itu lebih dari tujuh puluh atau enam puluh cabang. Cabang yang paling tinggi adalah perkataan ‘Laa illaha illallah’, dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri (gangguan) dari jalan. Dan malu itu salah satu cabang dari iman”.(HR. Bukhari no 598, Muslim no 35, Abu Dawud no 4676, An Nasa’i VIII/110 dan Ibnu Majah no 57).
Bagi yang hendak bercerai silahkan dilakukan dengan jalan dan cara yang baik baik, serta tidak perlu mengajak ngajak publik untuk terlibat dan mengetahui aib dan menghilangkan rasa malunya. Sebab memviralkan perceraian itu dapat menimbulkan isu, gosip, hoax, gibah dan fitnah.
Apa perlunya aib diri, keluarga, rumah tangga dan orang lain diumbar, disebar, disiarkan dan diviralkan. Semua itu tidak akan memberikan maslahat dan kebaikan pada diri, keluarga dan masyarakatnya, malah semakin bertambah buruk citra dan nama baik mereka dimata orang orang yang beradab. Wallahu ‘alam.
Editor Zahra Putri Pratiwig