PWMU.CO – Di hari kedua Pelatihan Administrasi dan Kemandirian Strategis Ikatan (PAKSI) 2024, kader-kader muda Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Lamongan mengunjungi perkebunan melon organik di Brondong, Lamongan.
Perkebunan yang dikelola dengan konsep green house ini menjadi contoh inovasi agribisnis yang ramah lingkungan dan berpotensi menguntungkan secara ekonomi.
Mengusung metode penanaman tanpa bahan kimia, mulai dari pemupukan hingga proses panen, kebun melon ini memanfaatkan bahan-bahan alami untuk menghasilkan produk yang sepenuhnya organik.
Dengan harga jual mencapai Rp 18.000 per kilogram, perkebunan milik Ahmad Iskan ini mampu menghasilkan keuntungan hingga Rp 30 juta setiap musim panen dari lahan seluas dua hektar.
Dalam pemaparannya, Ahmad Iskan menyoroti potensi agraria Indonesia yang kaya namun masih mengimpor sebagian kebutuhan pangan.
“Indonesia sebagai negara agraris memiliki peluang besar untuk memenuhi kebutuhan pasar nasional. Green house ini adalah salah satu upaya saya untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor,” ujarnya.
Namun, Ahmad mengungkapkan bahwa membangun green house bukanlah hal mudah.
Ia harus menghadapi berbagai tantangan seperti gagal panen akibat virus, melon layu sebelum masa panen, hingga kerusakan green house karena cuaca buruk.
Namun, kegigihan dan ketekunannya membuahkan hasil, dengan keuntungan lebih dari Rp 36 juta setiap kali panen.
Selain meraup keuntungan, Ahmad juga berkomitmen pada kelestarian lingkungan. Ia rutin mengistirahatkan tanah perkebunannya untuk menjaga kesuburan dan menerapkan tata kelola tanah yang berkelanjutan.
“Media tanam organik menjadi dasar, dan seluruh bahan seperti limbah sayur, buah, dan bahan alami lainnya diolah kembali untuk menjaga keseimbangan alam,” jelasnya.
Ahmad berpesan kepada peserta PAKSI 2024 tentang pentingnya ketekunan dalam mengembangkan bisnis.
“Untuk menjadi ahli, ketekunan adalah kuncinya. Siaplah menghadapi kegagalan, karena dalam setiap proses pasti ada jatuh bangun.”
“Jangan berharap semua bisa didapat secara instan; banyak yang tampak indah di permukaan namun tidak memiliki makna mendalam,” tuturnya.
Kunjungan ini diharapkan mampu menginspirasi kader IPM Lamongan untuk terus berinovasi dan berwirausaha dengan semangat yang berkelanjutan.
Penulis Abdullah Azzam Ati’illah Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan