Mie Lezatmu (Istimewa/PWMU.CO).
Penulis Adam Yasin
PWMU.CO – Mie merupakan jenis produk yang sangat digemari masyarakat Indonesia dan menjadi alternatif pengganti nasi sebagai makanan pokok.
Marsono & Astana (2002:99) dalam Tawarika dkk (2024) menyebutkan bahwa mie instan secara umum mengandung energi sebesar 454 KKal, dimana angka tersebut lebih besar dibandingkan beras yang hanya sebesar 363 KKal, meskipun beras lebih kaya akan kabohidrat.
Akan tetapi, tepung terigu yang menjadi bahan baku utama mie sejatinya telah mendorong jumlah impor biji gandum murni dengan sangat besar. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada tahun 2023, Indonesia mengimpor lebih dari 10 juta ton gandum.
Mie Lezatmu
Pada dasarnya, ketergantungan impor yang tinggi dikarenakan komoditas gandum tidak dapat produktif dengan baik di iklim tropis. Indonesia juga belum memiliki penampungan gandum yang memadai, sehingga tidak bisa fokus dalam pengembangan kualitas dan peningkatan kebutuhan gandum dalam negeri.
Namun dengan beberapa brand mie instan yang sudah berhasil menembus pasar internasional, serta perkembangan mie instan dalam usaha kecil masyarakat yang terus bertumbuh.
Mau sampai kapan hanya terpaku dengan mengandalkan tepung terigu sehingga mendorong keran impor gandum yang tinggi?
Namun pada akhirnya, potensi kekayaan alam Indonesia sejatinya bisa menawarkan solusi alternatif yang sudah seharusnya mampu diprioritaskan dan diberdayakan.
Kehadiran tepung mocaf (Modified Cassava Flour) yang berasal dari singkong telah mampu menjadi pengganti tepung terigu untuk bahan utama pembuatan mie instan.
Atas dasar tersebut, PT Azam Tawaqal Berkemajuan (ATB) yang merupakan Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) melakukan inovasi dengan meluncurkan produk mie instan dari tepung mocaf yang bernama “Mie LezatMu”.
Lantas, bagaimana potensi Mie Lezatmu terhadap penyerapan komoditas singkong untuk tepung mocaf?
Keunggulan Tepung Mocaf
Singkong atau ubi kayu merupakan komoditas yang termasuk dalam subsektor tanaman pangan.
Menurut Zulaidah (2011) dalam Alfin dkk (2019) upaya pemanfaatan singkong sebagai penyangga ketahanan pangan sudah diupayakan melalui pengembangan teknologi pembuatan tepung.
Hal tersebut dilakukan agar sifat fisikokimia dari singkong meningkat, sehingga cocok sebagai pengganti tepung terigu pada pengolahan produk pangan seperti cookies, roti, hingga mie.
Mengutip dari Databoks, Lima besar provinsi penghasil singkong yaitu Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan Yogyakarta. Jika berbicara skala global, Indonesia menduduki peringkat ke 5 sebagai produsen singkong terbesar di dunia.
Menurut Alfin dkk (2019) tepung mocaf memiliki beberapa keunggulan, antara lain :
- Bebas gluten, sehingga aman dikonsumsi oleh penderita obesitas dan penderita diabetes
- Mengandung serat tinggi
- Mengandung Kalsium tinggi, Serta
- Memiliki tekstur yang lebih lembut.
Berbagai keunggulan ini tentunya selaras dengan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia yang semakin menganggap pentingnya sumber pangan yang sehat.
Selain kandungan bahan yang lebih sehat, kehadiran Mie Lezatmu yang berbahan dasar tepung mocaf nampaknya mampu menjadi angin segar untuk para petani singkong.
Meski tidak ada data yang mutlak tentang jumlah masyarakat yang membudidayakannya, namun jumlah yang sudah terdata sebagai jumlah produksi nasional membuat potensi penyerapan singkong untuk kebutuhan tepung mocaf dalam negeri bisa berdampak baik untuk meningkatnya pendapatan petani singkong.
Dengan potensi yang sudah terpaparkan, distribusi dan pembangunan branding Mie Lezatmu harus segera dilakukan secara ekspansif, seiring dengan kebutuhan mie instan yang tinggi dalam negeri.
Apalagi jika mengacu pada data World Instant Noodles Association yang dikutip dari goodstats.id, Indonesia merupakan negara dengan konsumsi mie instan terbanyak kedua pada tahun 2023.
Dengan total konsumsinya mencapai 14,54 miliar porsi. Peningkatan konsumsi terjadi setelah pandemi Covid-19, yang total konsumsinya sebesar 12,52 miliar porsi. Indonesia hanya kalah dari China dengan total 42,21 miliar porsi.
Potensi dan Inspirasi
Jika mengacu pada tren konsumsi mie instan dalam negeri dan peluang penggunaan tepung mocaf pada bahan bakunya, inovasi ini merupakan sebuah potensi besar sebagai upaya peningkatan nilai tambah pada komoditas singkong.
Mie Lezatmu juga layak menjadi brand yang mampu merebut pasar dari para brand mie instan yang sudah lekat dengan bahan dasar tepung terigu.
Jika hal itu terjadi, bukan tidak mungkin roda perekonomian mikro di berbagai pedesaan penghasil singkong semakin menggeliat dan menciptakan lebih banyak manfaat, seperti peningkatan lapangan kerja dan mengurangi jumlah impor gandum.
Hal ini tentu sejalan dengan Muhammadiyah sebagai tempat bernaungnya Mie Lezatmu, dimana program pemberdayaan masyarakat merupakan hal yang identik dengan tujuan organisasi sebagai wadah untuk membawa kemajuan bangsa Indonesia dalam sektor perekonomian.
Sebagai kawasan agraris, Indonesia perlu menjadikan komoditas lokalnya sebagai bahan baku prioritas dari berbagai produk industrinya.
Kehadiran Mie Lezatmu yang berbahan dasar tepung mocaf harus dipandang sebagai potensi dan inspirasi untuk pengembangan komoditas lain.
Jika nilai dan permintaannya terus meningkat, bukan tidak mungkin komoditas yang sering dianggap remeh ini akan menjadi pencipta roda perekonomian baru secara mikro, sehingga mampu berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Dan jika Mie Lezatmu mampu mencapai eksistensi yang setara dengan brand besar produk mie instan lainnya, bukan tidak mungkin berbagai brand yang sudah lekat pada lidah masyarakat akan mengikuti jejak Mie Lezatmu untuk berinovasi dengan mengunakan tepung mocaf sebagai bahan baku produknya.
Hal ini tentu akan berdampak baik untuk kesehatan, lingkungan, serta kemakmuran masyarakat Indonesia yang lebih meluas.
Editor Danar Trivasya Fikri