PWMU.CO – Kesehatan mental adalah masalah yang paling banyak terjadi pada saat ini, utamanya bagi Gen-Z. Banyak terjadi kasus bunuh diri yang disebabkan karena stres, depresi dan sebagainya.
Melihat hal tersebut, tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengembangkan aplikasi bernama Curahkan’s Cyber Counseling, platfrom digital yang dirancang khusus untuk mendukung kesehatan mental. Ide itu bahkan berhasil membawa mereka menjadi juara pertama di Unnes Islamic Fair, Semarang, November ini.
Adalah Khoirul Umar, Innasatun Nabilatin Nadif dan Ameliya Dalallul Hanan yang menginisiasi ide tersebu. Umar mengatakan, aplikasi ini bertujuan untuk menyediakan wadah yang aman dan dapat diandalkan bagi mereka yang ingin mengungkapkan perasaan mereka tanpa bergantung pada orang lain yang tidak dikenal.
Aplikasi Curahkan’s ini hadir sebagai bentuk konseling berbasis daring yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Bahkan menggunakan sistem end-to-end encryption layaknya WhatsApp guna memastikan keamanan data pengguna. Salah satu keunggulannya, aplikasi ini menawarkan pilihan konseling dengan psikater profesional yang bukan hanya ahli di bidang psikologi, tetapi juga memiliki latar belakang keagamaan sebagai ustadz dan ustadzah.
“Pengguna juga dipetakan berdasarkan jenis kelamin untuk memastikan kenyamanan dan kepercayaan mereka saat berkonsultasi,” tutur Umar.
Mahasiswa ilmu komunikasi itu melanjutkan, dalam prototipenya ada beberapa fitur utama, seperti alat ungkap masalah (AUM) yang menjadi wadah pengguna untuk menuliskan keluhan atau curahan hati mereka. Setelah itu, mereka dapat mengakses Sack’s Sentence Completion Test yang berguna untuk mengetahui profil kepribadian dan Beck Depression Inventory untuk mengukur tingkat stres.
“Selanjutnya, hasil akan menunjukkan bahwa aplikasi dapat mendeteksi kecenderungan seperti kesedihan yang mendalam atau keengganan bersosialisasi dengan memberikan notifikasi yang disesuaikan dengan kondisi emosional pengguna,” lanjutnya.