Penulis Ahmad Rusdi
PWMU.CO – Setiap manusia yang menginsafi kalau dirinya sebagai hamba, pastilah ingin menjadi hamba yang dicintai oleh Tuhannya. Bahkan boleh dikata pengabdian atau ibadah seorang hamba itu semata-mata untuk mendapatkan cinta Tuhannya.
Ilmu khakikat memberikan ulasan. Kalau ada hamba yang ibadahnya hanya ingin mendapat pahala, maka ibadah itu masuk sebagai ibadahnya orang awam atau orang kebanyakan, sedangkan bagi hamba yang ibadahnya bertujuan mencari cinta dan ridho Nya, inilah sebenar-benar ibadah.
Pahala atau balasan yang baik itu adalah hak seorang pengabdi, sehingga pahala itu merupakan konsekuensi logis dari sebuah pengabdian. Dalam artian diminta atau tidak yang namanya pahala pasti akan didapatkan.
Tidaklah sampai hati seorang hamba yang rasa malunya tebal kepada Allah Swt, membuat relasi dengan Tuhannya sebagaimana hubungan kapitalis dengan proletar, pemodal dengan buruh, atau bos dengan jongos.
Beribadah hanya sekadar mengharap pahala dari Tuhan itu ibaratnya seperti seorang buruh yang merasa cemas lagi menggerutu karena upah yang diterima tidak mencukupi untuk kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, relasi yang kita bangun dengan Tuhan seharusnya bukan karena meminta imbalan tapi karena kecintaan.
Dalam pada itu dalam kerangka menjadi hamba yang dicintai Allah, maka teringatlah saya dengan firman-nya, demikian bunyinya:
قل ان كنتم تحبون الله فا تبعو نى يحببكم الله ويغفر لكم د نو بكم و الله غفور رحيم
“Katakanlah (Muhammad) jika kamu mencintai Allah maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosa mu, dan Allah SWT maha pengampun dan maha penyayang.” (QS: Ali- Imron: 31)
Ayat ini dapat kita ambil sari pelajaran bahwa untuk menjadi hamba yang dicintai, kata Allah “فاتبعو نى” “Ikutilah aku” maknanya adalah jadilah hamba yang taat kepada Allah Swt.
Kalau kemudian seorang hamba mampu menjadi pribadi yang senantiasa taat kepada Allah Swt, baik dalam soal perintah atau larangan, maka setidaknya dalam ayat tersebut akan memperoleh dua keberuntungan, pertama mendapat cinta Allah SWT dan kedua mendapatkan pengampunan dosa dari Tuhannya. Dua hal yang sangat fundamen bagi keselamatan seorang hamba, mendapat cinta dan pengampunan dosa.