Pertanyaannya, mengapa banyak orang yang ingin datang ke Amerika? Apa sisi menarik Amerika sehingga mereka rela berjuang untuk bisa datang dan tinggal di negara ini?
Selama ini kita mendengar banyak orang yang ingin datang ke Amerika karena Amerika disebut negara impian atau “American Dreams”. Bahwa mereka datang ke negara ini membawa membawa seribu satu impian, seolah Amerika memiliki kemampuan untuk mewujudkan impian itu.
Bahkan mungkin saya termasuk yang salah dalam memahami arti dari America Dream itu. Saya dan banyak lainnya memahami seolah impian yang dimaksud sekedar peluang ekonomi (economic opportunities), peluang pendidikan (educational opportunities), dan berbagai pertimbangan material duniawi lainnya.
Faktanya persepsi itu kurang tepat. Memang benar bahwa Amerika memiliki peluang ekonomi, pendidikan yang baik, jaminan kesehatan yang baik, dan lain-lain. Namun lebih dari semua itu, melihat latar belakang para imigran yang datang umumnya bukan sekedar terhipnotis oleh peluang-peluang itu. Tujuan mereka yang lebih utama dan mendasar adalah memimpikan kebebasan dan keadilan untuk semua. Dan Amerika pun menjanjikan itu.
Barangkali semua imigran yang datang ke negara ini — termasuk yang berkulit putih dari Eropa — untuk mencari kebebasan dan keadilan yang kerap tidak didapatkan di bagian dunia lainnya. Mereka mencari secercah harapan dan impian itu.
Mungkin kita mengecualikan Columbus yang memang datang ke “pulau baru” (new land yang belakangan bernama Amerika) bersama kekuatan penjajah Eropa ke Amerika karena faktor-faktor material dan ekspansi kekuasaan.
Selain dari Columbus, semuanya datang melarikan diri ke Amerika karena dipaksa oleh kekerasan dan peperangan di negara asal mereka. Atau sebaliknya, karena mereka melihat Amerika memiliki nilai-nilai tinggi dalam kebebasan dan keadilan untuk semua.
Kebebasan dan keadilan untuk semua itulah yang dikenal dengan “American values” dan kemudian menjadi nilai-nilai universal (universal values). Tidak jarang Amerika dan sekutunya (khususnya negara-negara Eropa) menjadikan universal values sebagai alasan untuk terlibat dalam urusan global maupun urusan negara lain.
Dengan kata lain, sepanjang masa imigran datang ke Amerika karena melihat peluang untuk ikut menikmati nilai-nilai universal yang dijunjung tinggi Amerika. Mereka melarikan diri dari daerah-daerah konflik atau dari negara-negara yang memang dikuasai oleh penguasa diktator. Sehingga kedatangan mereka ke Amerika memang mencari “American Dreams” seperti kebebasan, keadilan, kesetaraan, toleransi, dan peluang untuk mendapatkan kebahagiaan (pursuit of happiness).
Dengan terpilihnya Donald Trump (atau siapapun itu), jika menjadikan imigran sebagai musuh yang harus dimarjinalkan, itu menandakan Trump atau siapa pun yang berkuasa itu membutakan mata dari sejarah dan tidak memahami nilai-nilai yang menjadi impian semua imigran. Jika kemenangan Donald Trump hanya merawat perilaku diskriminatif, semena-mena, mempersulit dan apalagi berobsesi mengusir kaum imigran, dapat dimaknai Amerika kehilangan jati dirinya. Baik sebagai negara imigran maupun sebagai negara impian.