Pemimpin Muhammadiyah
Saat merintis dan menggerakkan Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan tiada melihat waktu, siang malam, dan tak mengenal lelah. Beliau terus saja bergerak dan menggerakkan persyarikatan dan amal usahanya dengan penuh pengorbanan dan kesungguhan. Hidupnya bagaikan garam dan ikan di laut yang dapat memberikan nilai dan manfaat yang besar kepada manusia dan makhluk lainnya di muka bumi yang membutuhkannya.
Pendiri Muhammadiyah itu dengan penuh pengorbanan dan kesungguhan, terus saja beraktifitas, berjuang dan berdakwah karena Allah semata. Beliau bersama murid muridnya telah berhasil menggerakkan persyarikatan dalam masyarakat.
Muhammadiyah pun tumbuh dan berkembang dengan baik dan membawa maslahat, termasuk dalam menggerakkan amal Usahanya. Madrasah Mualimin Muhammadiyah di Yogyakarta yang bertahan hingga saat ini menjadi legacy otentik pengorbanan dan kesungguhan beliau bersama murid muridnya.
Bukan hanya pada zaman dan masa hidup KH Ahmad Dahlan saja faham Muhammadiyah diterima oleh masyarakat Indonesia, melainkan juga hingga dewasa ini. Bahkan faham persyarikatan dan amal usahanya semakin pesat. Selain itu sudah berdiri dan diterima di lingkungan masyarakat dunia.
Dalam menumbuhkan keikhlasan kepada jamaah Muhammadiyah, selain memberikan contoh dan suri teladan, Ahmad Dahlan juga melakukannya melalui dakwah otentik. Diantaranya lewat pengajian pengajian yang langsung diasuh dan dibinanya. Setelah beliau wafat, lalu penanaman keikhlasan melalui dakwah pengajian pengajian, dilanjutkan oleh murid murid setianya.
Melalui proses aktifitas dakwah dan pengajian ini para pengikut dan jamaah Muhammadiyah pun tertanam keikhlasannya. Sehingga pada saat mereka terlibat dan terpilih menjadi pimpinan Muhammadiyah di semua tingkatan, merekapun tidak diragukan lagi keikhlasannya.
Pesan KH Ahmad Dahlan agar menghidup hidupkan Muhammadiyah dan tidak mencari kehidupan di Muhammadiyah, otomatis benar benar telah menjadi darah dagingnya.
Tidak jarang, dalam menjaga keikhlasan dalam menggerakkan dan memimpin Muhammadiyah, mereka memiliki usaha dan pekerjaan di luar persyarikatan. Ada yang mengikuti jejak KH Ahmad Dahlan sebagai saudagar dan pengusaha. Ada pula yang bekerja di berbagai bidang di luar lembaga Muhammadiyah.
Namun dalam perkembangannya dewasa ini, tidak jarang pimpinan Muhammadiyah yang bekerja di lingkungan amal usaha organisasi tersebut. Hal ini menjadi batu ujian untuk diri mereka tentang bagaimana mempertahankan keikhlasan dirinya sebagai Anggota.