PWMU.CO – Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tulangan, Abdillah Adhi, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pasuruan, Ahad (10/11/2024)
Ahmad Samsoni, dalam Kajian Ahad Pagi yang rutin diadakan setiap Ahad kedua di Masjid Nurul Huda PRM Kepunten Tulangan. Pengajian tersebut dihadiri oleh ratusan jamaah Muhammadiyah dan Aisyiyah, termasuk anggota PRM, PRA, AUM, IPM, dan Lembaga Ortom, serta simpatisan Muhammadiyah se-Kecamatan Tulangan sejak pukul 06.00 pagi.
Dalam sambutannya, Abdillah mengungkapkan kekagumannya terhadap cara dakwah Ahmad Samsoni yang mampu merangkul masyarakat, termasuk jamaah dari latar belakang Nahdlatul Ulama (NU), dan memperkenalkan Muhammadiyah secara mendalam di Kabupaten Pasuruan. Menurut Abdillah, pendekatan dakwah seperti ini sangat efektif dan membutuhkan keberanian serta ketekunan.
“Saya angkat topi kepada senior saya ini, yang tidak hanya memberikan ceramah, tetapi juga memupuk pemahaman yang luas tentang Muhammadiyah,” ujar Abdillah yang mengenang pertemuannya dengan Samsoni semasa menjadi mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) pada 1990-an.
Gaya Dakwah
Abdillah mengakui bahwa pengaruh Samsoni telah menjadi inspirasi baginya dalam berdakwah dan berorganisasi. Lebih lanjut, Abdillah bercerita tentang pengalaman pertama kali berdakwah di Masjid Darussalam Kalitengah, ketika ia diminta menggantikan Samsoni yang berhalangan hadir.
“Pengalaman itu mengajarkan saya untuk berani tampil dan berbicara di depan jamaah, membagikan ilmu dengan sikap percaya diri,” kenang Abdillah.
Di akhir sambutannya, Abdillah mengajak seluruh warga Muhammadiyah di berbagai tingkatan organisasi untuk tetap bersatu dan bekerja sama dalam memperkuat dakwah Islam berkemajuan.
“Kami di PCM Tulangan akan terus berupaya menjaga persatuan dan menjadi dinamis dalam dakwah,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua PCM Tulangan, Muhammad Basir, yang juga bertanggung jawab atas kegiatan tersebut, menyampaikan pentingnya Kajian Ahad Pagi sebagai ajang memperdalam ilmu agama dan mempererat tali silaturrahim antarwarga Muhammadiyah.
“Berjamaah itu mendatangkan rezeki. Kami mendorong seluruh warga Muhammadiyah untuk rutin hadir, menjadikan majelis ini sarana tolong-menolong dan membangun kebersamaan,” ungkap Basir. (*)
Penulis Zulkifli Editor Amanat Solikah