Pentingnya Peran Pembimbing Manasik Haji
Sementara itu Ketua PWM Jawa Timur, Sukadiono dalam sambutanya menekankan pentingnya peran pembimbing manasik haji karena sebagai seorang pemimpin. Dalam penjelasannya, Sukadiono mengungkapkan bahwa seorang pembimbing manasik haji haruslah memiliki beberapa sifat kepemimpinan utama: Visioner dan Menjadi Teladan.
“Seorang pembimbing manasik haji haruslah memiliki visi yang jelas, yaitu mampu memimpin dengan tujuan yang jelas dan mengarahkannya kepada keberhasilan ibadah jamaah haji. Selain itu, pembimbing juga harus menjadi model bagi jamaah, dengan menunjukkan sikap dan perilaku yang mencerminkan akhlak yang baik, kedisiplinan, dan keteladanan dalam menjalankan ibadah,” ujar Sukadiono.
Menurutnya, pembimbing haji yang baik bukan hanya seorang pengajar saja, tetapi juga seorang pemimpin yang mampu memberikan contoh nyata kepada jamaah tentang bagaimana menjalani ibadah dengan penuh ketulusan dan kesungguhan hati. Pembimbing yang memiliki visi akan membantu jamaah menjalani ibadah dengan lebih khusyuk dan terarah, serta membantu mereka menghadapi tantangan yang muncul selama perjalanan haji.
Para peserta diberikan pelatihan untuk mengatasi berbagai tantangan praktis yang mungkin dihadapi selama haji, seperti mengelola logistik, menghadapi kondisi darurat, serta menjaga kondisi fisik dan mental jamaah haji. Melalui pelatihan ini, diharapkan peserta dapat lebih siap untuk menjadi pembimbing manasik haji yang berkualitas.
“Dengan adanya sertifikasi ini, kami berharap akan lahir pembimbing-pembimbing haji yang dapat memimpin dengan penuh visi, menjadi teladan yang baik bagi jamaah, dan membantu mereka menjalani ibadah haji dengan penuh keberkahan,” jelasnya.
Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Profesional Angkatan V ini diharapkan dapat memperkuat kualitas pembimbing manasik haji di Indonesia dan memberikan manfaat yang besar bagi kesuksesan pelaksanaan ibadah haji di masa depan. (*)
Penulis Rahmat Syayid Syuhur Editor Amanat Solikah