(Silviyana Anggraeni, Aliansi Penulis Muhammadiyah Lamongan/PWMU.CO)
PWMU.CO – Asertif adalah salah satu model komunikasi dari tiga model komunikasi yakni komunikasi pasif, komunikasi agresif dan komunikasi asertif. Dimana berbagai sumber menyebutkan bahwa model komunikasi asertif adalah model komunikasi yang paling efektif dan ideal dibanding model komunikasi lainnya. Mengapa ideal, karena asertif lah yang paling mendekati tujuan dari pada komunikasi itu sendiri.
Di mana komunikasi menjadi imbang, terbuka, dan menghasilkan suatu kesepakatan yang memuaskan bagi semua pihak. Lain dengan model pasif dan agresif, salah satu pihak akan cenderung merasa dikalahkan, tidak dihargai, dan tidak mampu mencapai maksud dan tujuannya.
Orang yang asertif biasanya memiliki ketegasan, kesantunan kata, bahasa tubuhnya tenang, percaya diri, dan memiliki relasi yang baik meskipun itu dengan lawan kompetitornya. Berbeda dengan orang yang pasif, mereka akan lebih banyak mengalah, tidak percaya diri, dan tidak terbiasa dengan kejujuran dan keterbukaan. Juga pada orang yang agresif sangat terlihat dari kata-kata, intonasi dan bahasa tubuhnya yang cenderung menyalahkan, mengintimidasi, bahkan mengancam.
Memiliki kemampuan komunikasi asertif sangat penting. Bahkan jika saat ini dalam diri kita dirasa belum memilikinya, segera bergegas untuk berlatih hingga nantinya asertif menjadi sebuah karakter pada diri kita. Karena asertif tidaklah muncul dengan sendirinya, melainkan harus dibentuk dengan berlatih setiap waktu.
Belajar menjadi asertif juga dapat di pelajari dari orang sekitar yang kita anggap seorang yang asertif. Lihatlah dan tiru bagaimana dia beraikap. Lihat mimik wajah dan bahasa tubuhnya, amati pilihan katanya, dengar intonasinya, cermati perspektif atau sudut pandangnya.
Wajib melatih diri untuk bersikap asertif, terlebih kepada seorang perempuan yang juga sedang atau akan menyandang sebagai seorang ibu. Mengapa demikian? Karena anak akan meniru apa yang di lakukan ibunya. Jadi karakter dan kecerdasan anak selain karena kesamaan DNA, juga karena habbit atau kebiasaan yang dilakukan ibunya. Karena ibu adalah sosok terdekat anak. Ibu menjadi role model anak. Mungkin itu kiranya ada ungkapan “ibu yang cerdas akan melahirkan anak yang cerdas”. Termasuk cerdas dalam bersikap asertif.