Sikap Asertif itu Penting
Sikap asertif dalam sebuah keluarga juga sangat penting. Bisa dipastikan permasalahan dalam keluarga itu akan cepat terselesaikan. Karena masing-masing anggota mampu mengkomunikasikannya. Misal saat seorang ibu lelah dalam melakukan pekerjaan rumah tangga, dan ibu mampu mengkomunikasikan dengan baik hal tersebut pada suami dan anak-anaknya, maka suami dan anak pun akan dengan sigap menyadari dan segera membantu.
Bayangkan jika persoalan sepele seperti itu di pendam oleh ibu (pasif), tidak di utarakan, lama-lama kelelahan dan kekesalan ibu akan menjadi bom waktu yang siap meledak kapan saja. Sebaliknya jika persoalan itu di respon secara keras (agresif) oleh ibu, bukan lagi solusi yang di dapat tetapi pertengkaran antar anggota keluarga.
Dan tentu bukan hanya seorang ibu yang di tuntut bersikap asertif, seorang ayah dan anak-anak juga perlu berlatih untuk itu. Agar semua persoalan rumah tangga dapat di komunikasikan dengan baik, tidak berlarut-larut, dan cepat menemukan solusi. Barulah setelah itu sikap asertif yang di bentuk dalam keluarga, di praktikan di lingkungan yang lebih luas, yakni kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Kemampuan bersikap asertif memang tidak tumbuh dengan sendirinya, namun perlu dibentuk melalui proses dan waktu yang panajang. Hal ini dikarenakan sikap asertif adalah sebuah reflek dan kebiasaan. Dengan melatihnya fiharapkan sikap asertif akan muncul setiap saat, setiap di perlukan. Sedikitnya ada sepuluh cara untuk melatih tumbuhnya sikap asertif.
Sepuluh Cara Melatih Tumbuhnya Sikap Asertif
Pertama, jadilah pendengar yang baik. Karena dengan menjadi pendengar yang baik kita akan mendapatkan banyak sudut pandang yang membuat kita tidak mudah menjudge seseorang atau kelompok. Setelah mendengar dengan seksama kita akan mendapatkan ide untuk melakukan atau mengatakan apa.
Kedua, berani menyampaikan pendapat. Entah pendapat kita sama atau berbeda dengan lawan bicara, kita harus tetap menyampaikannya. Karena bagi seorang asertif berbeda pendapat adalah lumrah, jadi jangan pernah takut untuk mengutarakannya selama itu realistis dan objektif.