Pengajian Rutin
Lebih lanjut ia menyampaikan, banyak orang mengatakan kemuliaan itu duukur ketika orang diberi harta benda melimpah, pangkat atau jabatan yang mentereng, dan kekuasaan, sungguh sempit sekali penilaian seperti itu, dan itu bukan pemikiran orang yang beriman.
Kemudian dia menyitir surat Al-Fajr ayat 15, yang artinya: “Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata,” Tuhanku telah memuliakanku”.
Kemudian kata alumni Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun 2022, S-2 bidang hukum Ekonomi Syariah, serta aktif mengajar di MA Al Ishlah ini mengatakan, muhammadiyah hadir karena ingin mewujudkan masyarakat yang menegakkan agama Islam dengan yang sebenar-benarnya. Serta menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar.
Oleh karena itu ketika kita tidak bisa menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar, berati kita bukan Muhammadiyah, bukan Aisyiyah, dan bukan Nasyiatul ‘Aisyiyah, pungkas, Bapak dua putra yaitu, Adam Muhammad Iqbal dan Nuh Muhammad Iqbal.
Suasana sangat kitmat, para peserta pengajian yang berseragam batik Muktamar warna coklat itu, sangat menikmati acara yang di gelar di Masjid An-Nur, aset Pimpinan Ranting Muhammadiyah Sendangagung Paciran Lamongan. (*)
Penulis Sri Asian Editor Amanat Solikah