PWMU.CO – Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan, Sidoarjo (SD Muda Tusida) menggelar kegiatan Gebyar Budaya Jawa pada Kamis (14/11/2024).
Kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap semester ini diikuti oleh siswa kelas 1 hingga 6. Seluruh peserta mengenakan pakaian adat Jawa sebagai bagian dari pelestarian budaya.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengenalkan dan melestarikan warisan budaya Indonesia, khususnya budaya Jawa, kepada generasi muda. Salah satu cara praktis yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah memperkenalkan budaya Jawa melalui pembuatan minuman tradisional, yaitu sinom.
Sinom merupakan minuman yang terbuat dari daun asam yang diberi tambahan bahan alami lainnya, seperti gula merah dan rempah-rempah, yang memiliki rasa segar dan sedikit asam. Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan siswa tentang cara membuat sinom, tetapi juga memberikan mereka wawasan tentang tradisi kuliner Jawa yang telah ada sejak lama.
Proses pembuatan sinom dimulai dengan mengumpulkan bahan-bahan alami seperti kunyit, asam jawa, secang dan gula merah. Siswa juga diperkenalkan dengan daun asam yang menjadi bahan utama dalam pembuatan sinom.
Bahan tersebut memiliki khasiat untuk kesehatan. Selain itu, guru juga menjelaskan mengenai manfaat daun asam dan rempah-rempah seperti jahe serta serai yang sering digunakan dalam berbagai olahan tradisional.
Melalui cara ini, siswa tidak hanya belajar tentang resep minuman tradisional, tetapi juga tentang nilai kesehatan yang terkandung dalam bahan-bahan alami tersebut.Selain itu, siswa juga diajarkan mengenai cara meracik bahan-bahan pembuatan minuman tradisional.
Sementara itu, salah satu Guru SD Muda Tusida, Ustadzah Eni menjelaskan mengenai langkah-langkah pembuatan, mulai dari merebus daun asam dengan air, menambahkan gula untuk memberikan rasa manis serta menambahkan rempah-rempah seperti jahe dan serai untuk menambahkan cita rasa.
Dalam pembelajaran ini, siswa tidak hanya diajarkan aspek teknis, tetapi juga diajak untuk memahami dan menghargai budaya dan warisan dari para leluhur.
Akhirnya, setelah selesai membuat minuman sinom, para siswa langsung mencicipi minuman sinom tersebut. Aktivitas ini memberikan mereka kepuasan karena telah berhasil membuat sesuatu yang tidak hanya lezat, tetapi juga penuh makna budaya.
Dengan demikian, pembelajaran budaya Jawa melalui pembuatan minuman tradisional sinom dapat memperkuat pemahaman siswa tentang budaya sekaligus menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap tradisi yang ada di lingkungan mereka.
Pembelajaran seperti ini sangat penting dalam membentuk karakter bangsa agar para siswa dapat mengenal, menjaga, dan melestarikan kebudayaan Indonesia. (*)
Penulis Dimas Dwi Prasetyo Editor Ni’matul Faizah