PWMU.CO – Paus Fransiskus untuk pertama kalinya menanggapi tuduhan “genosida” yang dialamatkan kepada Israel terkait tindakan mereka terhadap warga Palestina di Gaza. Dalam kutipan buku terbarunya yang diterbitkan pada Ahad (17/11/2024), Paus menyerukan penyelidikan lebih lanjut untuk menentukan apakah tindakan Israel memenuhi definisi tersebut.
Buku berjudul Hope Never Disappoints. Pilgrims Towards a Better World ini memuat pandangan terbaru Paus tentang konflik Gaza, yang berlangsung lebih dari setahun setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel.
“Menurut sejumlah ahli, apa yang terjadi di Gaza memiliki elemen genosida,” tulis Paus dalam kutipan yang diterbitkan di halaman depan surat kabar Italia, La Stampa, pada Ahad (17/11/2024).
Paus menambahkan, “Hal ini harus diteliti secara mendalam untuk menentukan apakah situasi tersebut memenuhi definisi teknis yang telah dirumuskan oleh para ahli hukum dan lembaga internasional,” seperti dilaporkan kantor berita AFP pada Senin (18/11/2024).
Sebagai Paus asal Argentina, Fransiskus sering mengungkapkan keprihatinannya atas banyaknya korban akibat operasi Israel di Gaza. Menurut data Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas, setidaknya 43.846 orang telah menjadi korban, sebagian besar di antaranya adalah warga sipil.
Namun, pernyataannya kali ini menjadi yang pertama di mana Paus menggunakan istilah genosida secara terbuka—meskipun tanpa menyatakan dukungan penuh—dalam konteks operasi militer Israel di wilayah Palestina.
Menanggapi hal ini, Kedutaan Besar Israel di Vatikan pada hari yang sama menyampaikan pernyataan melalui media sosial X, mengutip Duta Besar Yaron Sideman.
“Pada 7 Oktober 2023 terjadi pembantaian genosida terhadap warga Israel, dan sejak itu Israel menjalankan hak untuk membela diri dari upaya tujuh pihak yang berbeda untuk membunuh warga negaranya,” kata Sideman. (*)
Penulis Wildan Nanda Rahmatullah Editor Azrohal Hasan