Oleh: Ahmad Suryadi
Muhammadiyah, didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada tahun 1912, merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Dengan semangat reformasi Islam, Muhammadiyah mengusung cita-cita pembaruan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan.
Organisasi ini memiliki peran besar dalam pembangunan pendidikan Islam di Indonesia melalui pendekatan yang mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dengan ilmu pengetahuan modern.
Kontribusi ini tidak hanya berfokus pada pendidikan agama, tetapi juga pada pendidikan secara menyeluruh, yang mencakup ilmu pengetahuan, sosial, dan keterampilan hidup.
Pendidikan di Muhammadiyah berangkat dari filosofi Islam berkemajuan, yaitu pendidikan yang berupaya mengintegrasikan ajaran Islam dengan perkembangan ilmu pengetahuan modern.
KH. Ahmad Dahlan menyadari pentingnya umat Islam untuk memiliki pemahaman agama yang kuat, tetapi juga menguasai ilmu pengetahuan umum.
Filosofi ini menjadi landasan utama dalam mendirikan sekolah-sekolah Muhammadiyah yang berfokus pada pembinaan akhlak dan pengetahuan.
Pendidikan Islam yang ditawarkan Muhammadiyah bukan hanya bersifat tekstual, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai universal Islam yang relevan dengan kemajuan zaman.
Berdasarkan falsafah organisasi, dan keberadaan organisasi, lembaga Muhammadiyah menyelenggarakan kurikulum ini yang mencakup berbagai rencana aktivitas bagi siswa untuk mencapai tujuan kurikulum.
Artinya, kurikulum berfungsi untuk menyampaikan visi dan misi Muhammadiyah. Oleh karena itu, ajaran agama Islam harus disebarkan melalui pendidikan dan program yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Secara umum, aktivitas Muhammadiyah dapat dibagi menjadi empat kategori berdasarkan tujuan mereka untuk menyebarkan ajaran Islam yang murni serta gagasan pembaharuan lainnya:
- Pertama, mendirikan sekolah sendiri yang mengajarkan pendidikan umum dan agama islam. Muhammadiyah membangun sistem sekolah yang dianggap berhasil dalam pengajaran agama islam. Mengajari siswa Muhammadiyah ilmu agama dan umum juga penting untuk mengantisipasi perubahan dan dinamika dalam masyarakat pribumi.
- Kedua, Muhammadiyah berusaha menyebarkan agama Islam dengan mengadakan kajian agama Islam. Ini adalah lanjutan dari kegiatan kelompok pengajian yang telah dirintis oleh KH Ahmad Dahlan sebelumnya.
- Ketiga, Muhammadiyah menggunakan berbagai cara untuk menyebarkan ajaran Islam dan gagasan pembaharuan. Mereka mendirikan, memelihara, dan membantu menjalankan tempat berkumpul dan masjid, yang digunakan untuk berbagai kegiatan yang berhubungan dengan agama Islam. Muhammadiyah berusaha mendirikan masjid atau tempat serupa, seperti surau, musholah, atau langgar, di lingkungan mereka jika belum ada. Jika sudah ada, Muhammadiyah membantu menjaga dan mengaktifkan berbagai kegiatan, seperti mengaktifkan shalat berjamaah dan memberikan pengajaran agama Islam. Orang-orang telah dimotivasi untuk memberikan dana, termasuk mewakafkan tanah mereka, sebagai hasil dari upaya ini.
- Keempat, Muhammadiyah menggunakan tulisan untuk menyebarkan ajaran Islam sesuai dengan kemajuan dalam bidang pendidikan dan penerbitan saat itu. Muhammadiyah membuat selebaran yang berisi doa harian, jadwal shalat, jadwal puasa Ramadhan, dan hal-hal lain tentang agama Islam. Muhammadiyah juga menerbitkan banyak buku yang berkaitan dengan agama Islam. Buku-buku tentang fikih, akaid, tajwid, hadis, dan terjemahan ayat-ayat al-Quran tentang akhlak dan hukum, serta biografi nabi dan rasul.
Dari keempat gagasan pembaharuan berkemajuan di atas, peran Muhammadiyah dalam pembangunan pendidikan Islam di Indonesia sebagai berikut:
- Pertama, Pendirian lembaga pendidikan. Muhammadiyah telah mendirikan ribuan lembaga pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi, yang menempatkan pendidikan Islam sebagai fondasi kurikulum. Sekolah-sekolah Muhammadiyah memadukan pendidikan agama dan pendidikan umum sehingga siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan tentang Al-Quran, Hadis, dan fikih, tetapi juga matematika, sains, bahasa, dan keterampilan hidup. Muhammadiyah juga memiliki pesantren-pesantren modern yang menawarkan pendidikan Islam berbasis ilmu pengetahuan, berbeda dari model pesantren tradisional yang cenderung fokus pada pengajaran kitab kuning.
- Kedua, Kesejahteraan guru. Muhammadiyah juga sangat berperan dalam peningkatan kualitas tenaga pendidik dalam bidang pendidikan Islam. Melalui program pelatihan, seminar, dan lokakarya, Muhammadiyah meningkatkan kompetensi guru-guru yang mengajar di sekolah-sekolahnya. Muhammadiyah memiliki lembaga pendidikan guru dan perguruan tinggi seperti Universitas Muhammadiyah yang turut berperan dalam menyiapkan tenaga pendidik yang berkualitas dan memahami konsep pendidikan Islam yang berkemajuan. Guru-guru Muhammadiyah dibekali dengan metode pengajaran yang memadukan ajaran Islam dan keterampilan mengajar yang efektif.
- Ketiga. Inovasi teknologi. Menghadapi tantangan era globalisasi dan perkembangan teknologi, Muhammadiyah terus melakukan inovasi dalam pendidikan Islam. Muhammadiyah memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran, seperti penggunaan platform pembelajaran online dan pengembangan aplikasi pendidikan Islam. Selain itu, Muhammadiyah juga menyesuaikan kurikulumnya dengan kebutuhan zaman, sehingga siswa tetap relevan dalam menghadapi dunia kerja dan perubahan sosial. Program pendidikan yang diterapkan Muhammadiyah di lembaga-lembaga pendidikannya memungkinkan siswa untuk tetap memegang teguh prinsip keislaman sambil mampu beradaptasi dengan perubahan global.
- Keempat. Pengembangan kurikulum. Muhammadiyah turut berkontribusi dalam pengembangan kurikulum pendidikan Islam di tingkat nasional. Pengalaman Muhammadiyah dalam mengelola lembaga pendidikan Islam yang berkualitas menjadikannya sebagai mitra pemerintah dalam merumuskan kebijakan pendidikan Islam di Indonesia. Muhammadiyah secara aktif ikut serta dalam penyusunan kurikulum pendidikan agama Islam yang diadopsi oleh sekolah-sekolah negeri dan swasta di seluruh Indonesia. Dengan pendekatan kurikulum yang seimbang antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum, Muhammadiyah mendorong terciptanya sistem pendidikan Islam yang unggul dan berdaya saing.
Peran Muhammadiyah dalam pembangunan pendidikan Islam di Indonesia tidak hanya terlihat dalam penyediaan lembaga pendidikan, tetapi juga dalam pembentukan karakter dan pengembangan kurikulum Islam yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Dengan inovasi, peningkatan kualitas tenaga pendidik, dan dedikasi yang kuat dalam memperluas akses pendidikan Islam hingga ke pelosok negeri, Muhammadiyah telah memberikan kontribusi nyata dalam mencerdaskan generasi Muslim Indonesia.
Organisasi ini terus menjadi pelopor dalam pendidikan Islam yang berkemajuan, relevan, dan berkualitas tinggi.
Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun