Untuk mendukung seluruh transformasi tersebut, Muhammadiyah perlu mendorong pemanfaatan teknologi AI untuk pengembangan riset dan inovasi yang mendukung kepentingan umat dan bangsa. Di perguruan tinggi, Muhammadiyah perlu melakukan kolaborasi dengan lembaga riset global dan perusahaan teknologi terkemuka, sehingga dapat mempercepat transfer pengetahuan dan pengembangan teknologi berbasis kearifan lokal.
Melalui upaya ini, Muhammadiyah tidak hanya akan melahirkan inovator dan peneliti yang handal, tetapi juga memastikan bahwa riset yang dihasilkan bisa berkontribusi untuk menyelesaikan masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan di Indonesia.
Namun, perlu disadari bahwa transformasi digital ini membawa tantangan tersendiri yang harus diantisipasi Muhammadiyah. Kesenjangan digital, penyebaran berita hoax, hingga dampak sosial teknologi merupakan isu-isu yang perlu dikelola dengan bijak.
Untuk mengatasi tantangan ini, Muhammadiyah perlu membangun ekosistem digital yang komprehensif, didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten, infrastruktur yang memadai, dan regulasi yang adaptif. Kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan teknologi juga menjadi kunci keberhasilan transformasi digital ini. Bukan hal mudah, tetapi jika Muhammadiyah berhasil, ini akan menjadi model yang patut dicontoh oleh organisasi lain.
Lebih jauh lagi, Muhammadiyah memiliki peluang besar dalam membangun ekosistem literasi digital yang inklusif. Pelatihan dan program literasi digital berbasis komunitas dapat membantu masyarakat, termasuk kelompok yang kurang terjangkau teknologi, untuk memahami manfaat dan risiko dunia digital dengan memasukkan unsur dakwah di dalamnya agar sejalan dengan tujuan Muhammadiyah yakni “menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.
Dengan pendekatan ini, Muhammadiyah tidak hanya akan menjembatani kesenjangan digital, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga etika dan adab dalam berinteraksi di dunia maya, sejalan dengan nilai-nilai Islam yang menghargai keterbukaan dan tanggung jawab sosial.
Untuk mengoptimalkan seluruh upaya tersebut, penguatan tata kelola organisasi berbasis data menjadi keharusan. Penggunaan big data dan analisis berbasis AI dapat memberikan wawasan strategis bagi para pemimpin Muhammadiyah untuk membuat keputusan yang lebih tepat dan efektif. Dengan adanya pengelolaan berbasis data, Muhammadiyah dapat meningkatkan efisiensi operasional amal usaha, mengoptimalkan sumber daya, dan merespons kebutuhan masyarakat dengan lebih baik.
Dengan warisan gerakan pencerahan yang kuat, Muhammadiyah memiliki modal sosial dan spiritual yang besar untuk memimpin transformasi digital Indonesia. Kunci keberhasilannya terletak pada kemampuan menyeimbangkan inovasi teknologi dengan kearifan spiritual, memastikan bahwa kemajuan digital tidak menjauhkan manusia dari nilai-nilai kemanusiaan dan ketuhanan.
Melalui integrasi teknologi dan AI dalam gerakannya, Muhammadiyah dapat berkontribusi signifikan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang selaras dengan nilai-nilai Islam.
Dengan memadukan kearifan tradisional dan inovasi teknologi, Muhammadiyah dapat terus menjadi motor penggerak kemajuan bangsa dan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah, berkelanjutan, serta berkeadilan. (*)
Editor Ni’matul Faizah