Ilustrasi pembelajaran generasi hari ini, Sumber: Pena Digital
Pega Mustika – Pemerhati Pendidikan
PWMU.CO – Di tengah dinamika pendidikan yang terus berkembang, Indonesia menghadapi tantangan dan peluang baru dengan Kurikulum Merdeka yang bertujuan mengoptimalkan potensi dan minat siswa. Sejalan dengan ini, sekolah-sekolah Muhammadiyah yang dikenal sebagai gerakan pencerahan menuju Indonesia berkemajuan, juga mengadopsi kurikulum internasional seperti Kurikulum Cambridge. Kurikulum ini tidak hanya meningkatkan kompetensi akademik dan keterampilan global siswa, tetapi juga memperkuat karakter Islami yang moderat dan toleran. Dengan kombinasi ini, sekolah Muhammadiyah membekali generasi muda untuk berdaya saing global, kritis, dan berintegritas, serta mampu membawa bangsa menuju masa depan yang berkemajuan dengan semangat Islam rahmatan lil ‘alamin.
Kemudian, kurikulum Cambridge sendiri mencakup berbagai mata pelajaran yang memberikan fleksibilitas bagi sekolah dalam penerapannya, sehingga dapat disesuaikan dengan konteks, budaya, dan nilai-nilai yang dipegang sekolah. Kurikulum ini memungkinkan sekolah untuk merancang pengalaman belajar yang relevan bagi siswa dengan memperhatikan kebutuhan dan karakteristik masing-masing siswa (Cambridge Assessment International Education, 2019). Pendekatan ini memperkaya pengalaman belajar siswa, karena konten pembelajaran disampaikan melalui cara yang berhubungan langsung dengan lingkungan sosial dan budaya siswa.
Selanjutnya, pembelajaran aktif menjadi kunci dari pengembangan kurikulum Cambridge. Yang mana, siswa akan ditanamkan lima atribut pelajar untuk mengembangkan sikap dan keterampilan hidup serta keterampilan akademik, yaitu percaya diri (confident), bertanggung jawab (responsible), reflektif (reflective), inovatif (innovative), dan terlibat (engaged). Dalam hal ini, siswa di sekolah Muhammadiyah tidak hanya belajar konten akademik tetapi juga mengasah keterampilan hidup yang penting untuk menjadi pemimpin masa depan yang berwawasan luas.
Salah satu sekolah yang telah menerapkan kurikulum Cambridge yaitu SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Surabaya. Sekolah penggerak, sekaligus sekolah teladan nasional ini yang tidak hanya menerapkan kurikulum Cambridge tapi telah menjadi Cambridge Exam Centre untuk seluruh Sekolah Dasar Muhammadiyah di Jawa Timur. Yang mana, ujian checkpoint kelas 6 (enam) dilaksanakan di Mudipat dan sekolah Muhammadiyah di Jatim harus mendaftar sebelum tenggat waktu yang ditentukan
Tujuan kurikulum Cambridge memang mengacu pada pencapaian siswa. Namun, hal itu tidak luput pada peningkatan kemampuan mengajar yang dimiliki oleh pendidik. Salah satu upaya pihak Cambridge untuk meningkatkan kemampuan mengajar pendidik yaitu melalui pelatihan pada seluruh pendidik yang menggunakan kurikulum Cambridge pada proses pembelajaran. Salah satu pelatihannya yaitu Discover the Excitement of Our New Cambridge Primary and Lower Secondary Resources yang digelar pada 21 Oktober 2023, di Seluruh kota besar yaitu Surabaya, Jakarta, Yogyakarta, Balikpapan dan Makassar. Dalam pelatihan ini diisi oleh pemateri yang profesional yaitu Dicky Susanto sebagai Author, science and mathematics teacher trainer Cambridge University Press dan I Kadek Mardika sebagai English Teacher Trainer Cambridge University Press.
Antusias yang besar oleh seluruh peserta pelatihan yaitu seluruh pendidik yang mengimplementasikan kurikulum Cambridge pada proses pembelajarannya. Namun, tidaklah mudah bagi pendidik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dilakukan di kelas. Banyak hal yang harus dipersiapkan dan dipahami oleh pendidik mulai dari mempersiapkan perangkat mengajar, yaitu framework (silabus), lesson plan atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan adanya evaluasi demi tercapainya hasil yang lebih baik lagi. Walaupun begitu, sekolah-sekolah Muhammadiyah selalu siap dengan semua tantangan, demi kemajuan anak bangsa Indonesia.
Kurikulum Cambridge bisa disebut sebagai pencetak generasi berdaya saing global. Hal ini dikukuhkan dengan tujuan pencapaian terhadap siswa yaitu siswa fasih berbahasa inggris, memiliki cara pandang internasional, pendidikan yang lebih modern dan terbaru, serta menyiapkan siswa sebagai pemimpin masa depan. Selain itu, kurikulum ini juga mendorong guru untuk menggunakan pendekatan CLIL (Content and Language Integrated Learning) dalam pengajaran. Melalui CLIL, Bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pembelajaran, membantu siswa menguasai bahasa dan keterampilan akademik secara bersamaan. Prinsip CLIL meliputi empat elemen yaitu konten (content), komunikasi (communication), kognisi (cognition), dan budaya (culture).
Keberhasilan penerapan Kurikulum Cambridge di sekolah Muhammadiyah dapat dilihat dari berbagai prestasi yang diraih oleh para siswa di kancah internasional, seperti pada ajang International Science and Invention Fair 2023 yang diselenggarakan di Bali, di mana siswa SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya berhasil meraih prestasi di bidang ilmu pengetahuan. Pencapaian ini menunjukkan bahwa kurikulum ini tidak hanya meningkatka kemampuan akademik siswa tetapi juga mempersiapkan mereka untuk berkompetisi secara global dalam bahasa dan konteks yang relevan.
Secara keseluruhan, pengimplementasian Kurikulum Cambridge di sekolah Muhammadiyah memberikan berbagai keuntungan, antara lain mengasah kemampuan bahasa Inggris siswa, meningkatkan pemahaman siswa terhadap dunia internasional, mempersiapkan mereka untuk bersaing di kompetisi global, serta membekali mereka dengan keterampilan kepemimpinan masa depan. Sejalan dengan visi Muhammadiyah sebagai gerakan pencerahan menuju Indonesia berkemajuan, kurikulum ini juga memperkuat pendidikan berbasis nilai Islami yang toleran dan berpikiran terbuka. Hal ini penting dalam membentuk generasi yang tidak hanya kompeten secara akademis, tetapi juga memiliki karakter luhur, siap menghadapi tantangan global, dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Dengan demikian, siswa mampu mengikuti perkembangan pendidikan menjadi lebih baik lagi.
Editor Teguh Imami