PWMU.CO – Suasana malam tasyakuran Milad ke-112 Muhammadiyah di Kota Batu berlangsung dengan penuh kehangatan dan semangat kekeluargaan pada Ahad (17/11/2004). Bertempat di area parkir Gedung Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Batu, acara ini dihadiri oleh ratusan warga Muhammadiyah yang antusias untuk memperingati hari bersejarah tersebut.
Dalam suasana yang hangat dan akrab, para tamu saling berbincang ramah, ditemani alunan gamelan Jawa yang mengalun syahdu. Pemandu acara yang menggunakan bahasa Jawa menambah kental nuansa tradisional, sementara berbagai suguhan kuliner khas turut menyemarakkan malam tasyakuran. Salah satu momen menarik adalah penampilan seni bela diri Tapak Suci yang dipadukan dengan iringan gamelan, menciptakan harmoni antara seni dan budaya.
Acara ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh Muhammadiyah, termasuk Thohir Luth, yang memberikan sambutan penuh inspirasi. Dalam pidatonya, beliau menyampaikan beberapa poin penting.
1. Gedung Muhammadiyah direncanakan menjadi cagar budaya, sebagai simbol sejarah dan perjuangan.
2. Pemerintah daerah diharapkan mendukung kegiatan Muhammadiyah.
3. Kupang dipilih sebagai lokasi Tanwir karena alasan strategis: daerah dengan populasi non-muslim yang besar, tantangan kemiskinan, dan tingkat stunting tinggi (47%).
4. Muhammadiyah berperan besar dalam mencerdaskan bangsa.
5. Visi Muhammadiyah adalah menciptakan kemakmuran untuk semua, sesuai dengan nilai-nilai Q.S. Al-Ma’un dan Al-‘Asr.
6. Kyai Ahmad Dahlan mengajarkan pentingnya menjadi pribadi yang kaya raya secara sungguh-sungguh demi membantu sesama.
7. Mengurus Muhammadiyah adalah panggilan dakwah, termasuk mendirikan ranting dan cabang baru sebagai bagian dari perjuangan di jalan Allah.
Thohir Luth kemudian mengutip QS At-Taubah ayat 20, mengingatkan bahwa mereka yang berjuang dengan harta dan jiwa akan mendapat derajat yang lebih tinggi dan ridha Allah.
“Kita mesti ingat juga bahwa kekayaan sejati adalah ketika seseorang bekerja untuk kemaslahatan umat, bukan untuk diri sendiri. Hidup sehat adalah dengan aktif berkontribusi dalam kegiatan Muhammadiyah,” tegasnya.
Pandangan dan petuah tersebut kian meneguhkan bahwa Muhammadiyah hadir di tengah umat untuk kemakmuran semua. Malam tasyakuran ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga pengingat tentang nilai-nilai perjuangan, kerja keras, dan semangat dakwah untuk kemaslahatan umat. (*)