Ikhtiar menyelamatka semesta dilakukan oleh Muhammadiyah melalui berbagai cara seperti Pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial. (Istimewa/PWMU.CO).
Oleh Irfan Ardian
PWMU.CO – Muhammadiyah didirikan pada 8 Dzulhijah atau bertepatan pada tanggal 18 November di Kauman, Yogyakarta. Pendirian Muhammadiyah berawal dengan keberadaan sekolah rakyat bernama Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah yang didirikan KH. Ahmad Dahlan pada awal 1912.
Hal ini menandakan lahirnya gerakan Islam modernis terbesar di Indonesia yang mempelopori pemurnian dan pembaruan Islam di negara berpenduduk agama Islam terbesar di dunia. Sebuah gerakan yang didirikan oleh Kyai reformis yang taat dan intelektual, yakni KH Ahmad Dahlan.
Seiring berjalannya waktu, Muhammadiyah terus berkembang dan memiliki pengaruh yang luas di Indonesia. Organisasi ini telah banyak membentuk Lembaga Pendidikan, rumah sakit, ekonomi, dan Lembaga kesejahteraan sosial diseluruh penjuru negeri, Muhammadiyah juga memiliki jaringan organisasi pemuda yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial, keagamaan, dan budaya.
Muhammadiyah dalam Bidang Pendidikan dan Kesehatan
Berdasarkan data majelis Diklitbang PP Muhammadiyah jumlah lembaga Pendidikan Muhammadiyah di seluruh penjuru Nusantara, Muhammadiyah memiliki 4.623 Taman Pendidikan Anak (TK/TPA), 2.604 Sekolah Dasar (SD/MI), 1.772 Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTS), 1.143 Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK/MA), dan 172 Perguruan Tinggi. Sehingga secara keseluruhan terdapat 10.314 Lembaga Pendidikan di seluruh Indonesia dengan Bendera Muhammadiyah.
Berdasarkan jumlah tersebut, maka tidak heran seorang Antropolog Amerika Serikat yang bernama James L Peacock, menyebut Muhammadiyah sebagai organisasi reformis Islam yang memiliki gerakan amal terbesar di Asia Tenggara bahkan di seluruh Dunia.
Muhammadiyah terus aktif berkontribusi dalam membangun kesehatan bangsa. Saat ini Muhammadiyah telah membangun 123 Rumah sakit dan 20 masih dalam tahap pembangunan. Tercatat jumlah Rumah Sakit Muhammadiyah adalah 123, dengan 231 klinik. Sehingga total layanan kesehatan yang Muhammadiyah miliki di tanah air berjumlah 354.
Lebih lanjut, Muhammadiyah mengelola berbagai Rumah Sakit yang tersebar diberbagai daerah di Indonesia. Rumah sakit tersebut dikelola oleh Majelis Pembina Kesehatan Umat (MPKU), salah satu majelis dalam persyarikatan Muhammadiyah yang bergerak di bidang kesehatan.
Ekonomi Muhammadiyah
Kemudian di bidang ekonomi, Muhammadiyah berperan sebagai motor penggerak dalam pembangunan ekonomi umat yang berkelanjutan melalui berbagai program dan kegiatan yang berorientasi pada pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Beberapa gerakan ekonomi Muhammadiyah, di antaranya:
- Amal Usaha Muhammadiyah
- Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU)
- Jama’ah swadaya Muhammadiyah (JSM)
- Zakat, Infaq,dan Shodakoh (ZIS)
- Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK)
- Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM)
Tidak berhenti disitu, Muhammadiyah juga melakukan gerakan ekonomi dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam seperti keadilan, keseimbangan, dan kesejahteraan bersama.
Muhammadiyah juga menerapkan prinsip Syariah dalam setiap kegiatan ekonominya. Lembaga kesejahteraan Sosial Muhammadiyah Lembaga kesejahteraan sosial Muhammadiyah adalah organisasi sosial yang menyelenggarakan pelayanan kesejahteraan sosial.
Beberapa Lembaga sosial Muhammadiyah di antaranya.
- Majelis pembinaan kesejahteraan sosial (MPKS)
- Majelis pelayanan sosial
- Muhammadiyah Children Center
Di sisi lain, Muhammadiyah juga memiliki organisasi otonom, di antaranya:
- Aisyiyah
- Pemuda Muhammadiyah
- Nasyiyatul Aisyiyah
- Ikatan pelajar Muhammadiyah
- Ikatan mahasiswa Muhammadiyah
- Tapak suci putra Muhammadiyah
- Hizbul Wathan
Ikhtiar menyelamatkan semesta dilakukan oleh Muhammadiyah melalui berbagai cara seperti Pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial untuk membangun bangsa yang mandiri dan berkemajuan dengan menjunjung nilai-nilai keberagaman, etika publik, nilai luhur bangsa dan Pancasila.
Sebagai organisasi yang telah memberikan kontribusi besar terhadap bangsa Indonesia, Muhammadiyah akan terus menjadi kekuatan yang menginspirasi dan menerangi Nusantara. Islam yang dipahami oleh Mbah Dahlan adalah menjawab problem kemanusiaan, lingkungan dan situasi yang berkembang.
Editor Danar Trivasya Fikri