PWMU.CO – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pasean, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur kembali mengadakan acara kajian Pekanan pada Rabu (20/11/2024) malam.
Acara ini dihadiri oleh seluruh pimpinan, majelis dan ranting Muhammadiyah Pasean.
Kegiatan yang digelar di kediaman Ketua Majelis Pendidikan Dasar Menengah (Dikdasmen) PCM Pasean, Imam Taufiqurrahman ini menghadirkan pembicara dari Anggota Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Sumenep, Ustadz Hasanuddin MSi.
Pada kajian kali ini, Ustadz Hasanuddin memberikan materi terkait metode berdakwah. Ia menekankan pentingnya inovasi dan kreativitas pendakwah ketika menjalankan misi dakwahnya, salah satunya adalah dengan mengambil pelajaran dari sejarah dakwah para sahabat Nabi Muhammad SAW.
Mengawali kajian ini, Ustadz Hasanuddin mengingatkan para jamaah mengenai cara berdakwah Nabi Nuh, yang dikenal sangat efektif meski menghadapi tantangan besar dalam masyarakatnya. Menurutnya, metode dakwah Nabi Nuh masih relevan untuk diterapkan di zaman sekarang.
Ia menjelaskan bahwa Nabi Nuh berdakwah dengan dua pendekatan yang sangat penting. Pertama, beliau mengajak secara langsung, tanpa ragu dan takut akan penolakan. Kedua, ia juga mengiming-imingi harta bagi yang mau mengikuti dakwahnya. Ustadz Hasanuddin juga meyakinkan bahwa kedua cara tersebut sangat strategis karena bisa diterima akal dan hati mereka.
Lebih lanjut, Hasanuddin juga menjelaskan bahwa dalam berdakwah juga harus disesuaikan dengan karakter dan kondisi umat yang dihadapi.
Ia menilai tidak semua orang bisa menerima dakwah dengan cara yang sama. Untuk itu, sebagai pendakwah harus bisa membaca siapa yang ada di depan kita, sehingga dakwah kita bisa lebih mudah diterima dan memberikan dampak positif.
Pelajaran dari Prestasi Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab
Selanjutnya, Ustadz Hasanuddin mengangkat contoh prestasi dakwah dari dua sahabat Nabi yang sangat berjasa dalam menyebarkan Islam yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab. Kedua sahabat ini, menurut Ustadz Hasanuddin telah memberikan contoh yang teladan dalam dakwah.
Abu Bakar, dengan segala keberaniannya, berhasil menggerakkan umat untuk berinfak dan menyebarkan Islam hingga ke Afrika. Ia bukan hanya berfokus pada aspek spiritual, tetapi juga membangun fondasi ekonomi umat.
Sementara itu, prestasi Umar bin Khattab dalam memimpin umat Islam juga memberikan pelajaran yang sangat berharga. Umar berhasil membangun Baitul Mal yang tidak hanya berfungsi sebagai pusat ilmu, tetapi juga memberikan solusi terhadap masalah sosial seperti kelaparan.
Prestasi dakwah dari kedua sahabat Nabi tersebut telah menginspirasi kita untuk tidak hanya berfokus pada aspek keagamaan, tetapi juga pada penyelesaian masalah sosial masyarakat.
Meningkatkan Kualitas Dakwah Melalui Literasi dan Tindakan Nyata
Dalam kajian ini, Ustadz Hasanuddin juga menekankan pentingnya literasi dalam berdakwah. Menurutnya, seorang pendakwah harus memiliki pengetahuan yang cukup agar pesan dakwah yang disampaikan bisa diterima dengan baik.
Ia kemudian mengutip Surat As-Shaf ayat 2, yang artinya, Allah berfirman agar kita tidak hanya pandai berbicara, tetapi juga mampu mengamalkan apa yang kita sampaikan.
Menurutnya, Dakwah yang efektif tidak hanya bergantung pada kata-kata, tetapi juga pada tindakan nyata.
Lebih jauh, Ustadz Hasanuddin juga mengajak para pendakwah Muhammadiyah untuk menetapkan target ketika berdakwah.
“Sebagai pendakwah, kita harus memiliki visi dan misi yang jelas. Apa yang kita sampaikan harus membawa perubahan nyata dalam kehidupan umat, mengarahkan mereka untuk menuju kebaikan yang lebih baik,” tuturnya.
Mengakhiri kajiannya, Ustadz Hasanuddin mengajak seluruh umat Islam, khususnya anggota Muhammadiyah, untuk terus menggali potensi dakwah yang bisa disesuaikan dengan zaman.
“Dakwah tidak boleh berhenti pada cara-cara yang biasa saja karena tantangan zaman semakin berkembang. Kita harus menjadi pendakwah yang tidak hanya berbicara, tetapi juga memberikan solusi atas permasalahan umat,” tegasnya.
Acara yang diadakan dalam rangka kajian dua pekanan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pasean ini dihadiri oleh seluruh pimpinan, majelis, dan ranting Muhammadiyah Pasean.
Para peserta tampak antusias mengikuti kajian yang sangat inspiratif ini. Mereka berharap, dengan adanya kajian ini, dakwah Muhammadiyah bisa semakin berkembang dengan pendekatan yang lebih kreatif dan relevan dengan perkembangan zaman.
Acara ini ditutup dengan doa dan harapan agar setiap dakwah yang dilakukan oleh umat Muhammadiyah dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, baik dalam aspek spiritual, sosial, maupun ekonomi. (*)
Penulis Achmad Baihaki Editor Ni’matul Faizah