PWMU.CO – Sebanyak 33 mahasiswa asing yang tergabung dalam program Summer Festival 2024 Universitas Muhammadiyah Jember belajar sinden lagu tradisional Jawa berjudul Prau Layar pada Rabu (20/11/2024).
Acara yang berlangsung di Sanggar Kartika Budaya, Ambulu, Jember, ini merupakan bagian dari upaya pelestarian seni tradisional Jawa yang diinisiasi oleh sanggar bersama universitas.
Para mahasiswa, yang berasal dari berbagai negara seperti India, Cina, Filipina, dan Malaysia, tampak antusias mempelajari seni sinden. Mereka mendapat bimbingan langsung dari pelatih sanggar yang merupakan lulusan Pendidikan Seni Tari, IKIP Surabaya, Enys Kartika SPd.
Tidak hanya belajar sinden, mahasiwa juga mengikuti workshop seni tari dan musik tradisional. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada para peserta untuk memahami tentang seni budaya Indonesia.
Dalam kegiatan ini, Enys mencontohkan sinden lagu Prau Layar yang kemudian diikuti oleh para mahasiswa asing. Hal ini mencerminkan kolaborasi yang harmonis antara pelatih lokal dan mahasiswa internasional.
Salah satu peserta asal negara India, Jothy Letchummi A/PD Ganditasan membagikan kesannya mengenai lagu tersebut.
“Lagu ini sangat berbeda dengan musik tradisional di negara saya. Saya merasa terhubung dengan irama dan melodi lagu Jawa ini, meskipun budaya kami sangat berbeda. Musik dan liriknya begitu khas, dan saya belajar banyak tentang seni tradisional Indonesia melalui pengalaman ini,” ujar Jothy.
Meski awalnya kesulitan dalam pengucapan dan melodi, Jothy merasa terbantu dengan adanya bimbingan dari pelatih dan dukungan teman-temannya.
“Ini adalah pengalaman luar biasa yang membuka mata saya tentang kekayaan budaya Indonesia. Saya merasa terhormat bisa menjadi bagian dari pertunjukan ini,” tambahnya.
Sementara itu, Enys menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan dan melestarikan seni tradisional Jawa kepada generasi muda, baik lokal maupun internasional.
“Ini adalah upaya kami untuk melestarikan budaya Jawa di tengah tantangan zaman sekarang,” ungkapnya.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana pembelajaran seni, tetapi juga mempererat hubungan lintas budaya antar mahasiswa dari berbagai negara. Selain itu, kegiatan ini menjadi langkah penting dalam memperkenalkan seni tradisional Indonesia ke kancah internasional, sekaligus membangkitkan apresiasi terhadap kekayaan budaya lokal. (*)
Penulis Asfik Alfain Editor Ni’matul Faizah