PWMU.CO – H Affandi Ilyas sang arsitek dan pendiri Muhammadiyah Sendangagung Paciran Lamongan Jawa Timur itu telah pulang ke Rahmatullah di ruang ICU RSU Mochammad Saleh Probolinggo pukul 04.01 WIB, Jumat (22/11/2024).
Almarhum dianggap berhasil menancapkan tonggak sejarah penting bagi tumbuh kembangnya Muhammadiyah di Sendangagung tanah kelahirannya, hal itu tertuang dalam buku Terbitnya Matahari di Sendangagung halaman 120-122.
“Andai M Afandi Ilyas setelah lulus UGM tidak segera balik ke Sendangagung, sejarah Muhammadiyah Sendangagung mungkin akan berbeda, karena pria kelahiran 12 Agustus 1938 ini dianggap sukses melakukan penetrasi ke tepat ke jantung masyarakat Sendangagung, pusat elit warga yang mayoritas juragan emas saat itu,” kutip buku Terbitnya Matahari di Sendangagung.
“Putra pasangan HM Ilyas dan Hajjah Madjinah ini menjadi variabel penting setelah mengenyam pendidikan di UGM Yogyakarta, andai dia memutuskan belajar di Lirboyo seperti saudaranya Shohib Ilyas maka jalan sejarah Muhammadiyah Sendangagung bisa berbeda, dia tak jadi arsitek berdirinya Muhammadiyah di Sendangagung pada tanggal 7 Februari 1965,” lanjutan kutipan.
Pengasuh Ponpes Al-Ishlah, Drs KH Muhammad Dawam Saleh turut berduka atas wafat pamannya, pendiri Ponpes Al-Ishlah itu adalah keponakan Almarhum dari ibunya (Almarhumah Futihah).
Almarhum dimakamkan setelah shalat Jum’at di Masjid Al-Hikmah Gang 6 Jalan Gatot Subroto dan dimakamkan di TPU Arum Barat Probolinggo,” terang Kiai kelahiran 9 November 1953 ini.
Kesan mendalam pun dirasakan oleh H Ahmad Tohir, istri Hj Ariningsun yang juga keponakan almarhum. Guru senior SMPM 12 Sendangagung itu menuturkan kesaksiannya.
“Semenjak pensiun dan saat masih sehat, kegiatan sehari-hari semakin rajin membaca, baik surat kabar maupun buku-buku ringan.
Beliau juga pernah bilang sedang menulis buku dan bertanya tentang bagaimana cara penerbitannya. Hanya saja saya lupa tanya tentang isi transkrip buku yang diidamkan untuk bisa terbit itu,” tutur pria kelahiran 5 April 1959 ini.
“Almarhum Masuk di Pemda Probolinggo mulai 1971, jabatan yang disandang Bapeda, Sekwilda Probolinggo tahun 1986-1994. Pj Bupati Probolinggo 3 tahun (1994-1997),” imbuh ayah 4 putra ini .
“Setelah itu jadi Sekwilda Bojonegoro selama 3 tahun (1997-1999) dan sekaligus jadi Rektor Unigoro sampai tahun 2000 (4 tahun),” pungkasnya. (*)
Penulis Gondo Waloyo Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan