Pendidikan Berbasis Literasi Digital untuk Masa Depan
Tidak hanya mengembangkan pembelajaran berbasis data, Muhammadiyah juga memberikan pelatihan literasi digital kepada siswa dan tenaga pengajar.
Riset dari survei internal Muhammadiyah pada tahun 2023 menunjukkan bahwa 85% siswa di sekolah-sekolah Muhammadiyah telah memiliki kemampuan literasi digital dasar.
Literasi ini mencakup kemampuan mencari, memahami, dan memverifikasi informasi, yang sangat penting di tengah arus informasi digital yang melimpah. Muhammadiyah berperan sebagai pemimpin dalam mendorong siswa bukan hanya sebagai pengguna teknologi, tetapi sebagai kritikus yang cerdas dan pengguna yang bijak.
Menggeser Paradigma Pengajaran Konvensional
Muhammadiyah menginisiasi pergeseran paradigma dalam pengajaran yang melampaui metode konvensional. Melalui inovasi kurikulum dan integrasi teknologi, Muhammadiyah mendorong pendekatan pembelajaran yang lebih interaktif, kolaboratif, dan kontekstual.
Fokus utamanya adalah membentuk generasi yang tidak hanya menguasai pengetahuan akademis, tetapi juga memiliki karakter kuat dan keterampilan abad 21.
Dengan strategi ini, Muhammadiyah berupaya menciptakan model pendidikan yang adaptif terhadap perubahan, menjawab tantangan global, dan tetap berlandaskan nilai-nilai Islam yang berkemajuan.”
Pendekatan Muhammadiyah menggeser paradigma pendidikan dari guru-sentris ke siswa-sentris, menjadikan siswa sebagai pusat dari proses belajar.m
Dengan data yang diperoleh melalui sistem pembelajaran digital, guru dapat memahami pola pembelajaran setiap siswa dan menyusun strategi pengajaran yang sesuai. Data ini menjadi pijakan dalam proses personalisasi pembelajaran, suatu pendekatan yang masih jarang diterapkan di sistem pendidikan nasional
Dampak Riil pada Mobilitas Sosial, Ekonomi dan Digital
Pendekatan inovatif Muhammadiyah dalam pendidikan juga berdampak pada peningkatan mobilitas sosial ekonomi bagi banyak siswa. Menurut laporan Badan Pusat Statistik, siswa-siswa lulusan Muhammadiyah memiliki peluang kerja 20% lebih tinggi dibandingkan siswa dari sekolah umum setara.
Ini menunjukkan bahwa pendekatan Muhammadiyah dalam mempersiapkan siswa dengan keterampilan abad 21—seperti berpikir kritis, literasi digital, dan kreativitas—telah berperan dalam memperbaiki kehidupan ekonomi lulusan.
Muhammadiyah juga aktif menjembatani kesenjangan digital di daerah terpencil. Melalui kolaborasi dengan beberapa lembaga non-profit, Muhammadiyah telah berhasil menyediakan akses internet dan perangkat digital bagi lebih dari 500 sekolah di wilayah-wilayah yang belum terjangkau oleh teknologi.
Upaya ini, menurut laporan internal Muhammadiyah, meningkatkan partisipasi pendidikan di daerah-daerah tersebut sebesar 12% selama tiga tahun terakhir, sebuah langkah signifikan dalam pemerataan akses pendidikan berkualitas di Indonesia.
Penutup
Pada intinya, Muhammadiyah tidak sekadar menjadi institusi pendidikan yang ikut tren digital, melainkan menggunakannya untuk menciptakan perubahan nyata dalam sistem pendidikan Indonesia. Dengan mengusung data sebagai landasan transformasi, Muhammadiyah mampu mendobrak status quo yang kerap menghambat inovasi.
Transformasi pendidikan yang dilakukan Muhammadiyah ini bukan hanya untuk menjawab tantangan era digital, tetapi juga untuk membentuk generasi yang lebih kritis, berdaya saing, dan mampu memberikan kontribusi positif bagi bangsa.
Selamat Milad ke-112 untuk Muhammadiyah! Dalam perjalanan lebih dari seabad, Muhammadiyah terus menjadi cahaya peradaban yang tak pernah redup, bergerak melampaui zaman, membangun umat, dan mencerahkan bangsa.
Semoga spirit tajdid dan semangat berkemajuan terus menginspirasi langkah-langkah inovatif yang memajukan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial. Teruslah menjadi mata air yang mengalirkan kebaikan bagi semesta, menginspirasi keberanian untuk bertransformasi, dan berjuang dengan ketulusan untuk umat dan negeri. Hidup Muhammadiyah, terangi dunia!”
Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan