Oleh : Deka Messi Araya
PWMU.CO – Sejak kelahirannya di awal abad ke-20, Muhammadiyah telah menunjukkan kiprahnya bukan hanya sebagai organisasi keagamaan, tetapi juga sebagai kekuatan sosial politik yang turut membentuk wajah Indonesia modern.
Melalui pendekatan “high politics” yang mengedepankan kemaslahatan bangsa di atas kepentingan golongan, organisasi ini konsisten menjalankan perannya sebagai kekuatan civil society yang kritis sekaligus konstruktif.
Dalam panggung politik nasional, Muhammadiyah memilih jalan tengah yang unik. Organisasi ini tidak mendirikan partai politik, namun aktif memberikan pencerahan politik kepada masyarakat.
Prinsip “Politik Tanpa Partai” yang dipegang teguh sejak era kepemimpinan AR Fakhruddin terbukti efektif dalam memposisikan Muhammadiyah sebagai kekuatan moral yang bebas dari kepentingan politik praktis.
Kontribusi Muhammadiyah dalam kehidupan sosial politik nasional terlihat dari konsistensinya dalam menyuarakan isu-isu strategis bangsa. Mulai dari pemberantasan korupsi, reformasi birokrasi, hingga penguatan demokrasi, suara Muhammadiyah selalu dinantikan sebagai parameter moral-intelektual dalam setiap diskursus kebangsaan.
Melalui Majelis Pustaka dan Informasi serta Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik, organisasi ini rutin mengeluarkan kajian dan rekomendasi kebijakan yang berbasis riset.
Di tengah polarisasi politik yang kian menguat, Muhammadiyah hadir sebagai penyejuk yang menawarkan moderasi. Program “Politik Adab” yang dicanangkan organisasi ini menjadi antitesis terhadap politik identitas yang belakangan menguat.
Melalui berbagai forum, seminar, dan publikasi, Muhammadiyah aktif mengampanyekan politik yang beradab dan berkeadaban – politik yang mengedepankan substansi di atas simbolisme.
Dalam konteks sosial kemasyarakatan, Muhammadiyah mengembangkan konsep “Dakwah Kultural” yang adaptif terhadap kearifan lokal. Pendekatan ini terbukti efektif dalam membangun harmoni sosial di tengah masyarakat yang majemuk.
Program “Desa Berdaya” dan “Kampung Madani” menjadi model bagaimana nilai-nilai Islam berkemajuan bisa diimplementasikan dalam pemberdayaan masyarakat tanpa menimbulkan gesekan sosial.
Muhammadiyah juga berperan aktif dalam penanganan berbagai isu sosial kontemporer. Melalui Majelis Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga Penanggulangan Bencana, organisasi ini terlibat langsung dalam penanganan kemiskinan, bencana alam, dan berbagai persoalan sosial lainnya.
Kehadiran relawan Muhammadiyah di berbagai lokasi bencana, dari Aceh hingga Papua, menjadi bukti nyata kepedulian sosial organisasi ini.