Sambutan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Dr dr Sukadiono MM pada Diksuspala Region Jawa Timur 3, Jumat (22/11/2024). (Marcela/PWMU.CO).
PWMU.CO – Pendidikan Khusus Kepala Sekolah/ Madrasah Muhammadiyah (Diksuspala) Region Jawa Timur 3 terlaksana di Oakwood Hotel & Residence Surabaya. Pembukaan dari kegiatan ini berlangsung pada Jum’at (22/11/2024).
Kegiatan yang bertema “Tansformasi Pendidikan Muhammadiyah” ini diinisiasi oleh Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen & PNF) Pimpinan Pusat Muhammadiyah rencananya akan dilaksanakan selama 4 hari (22-25/11/2024).
Kegiatan ini diikuti oleh 192 peserta dari unsur Kepala/Plt. dan ada juga yang berasal dari guru baik dari sekolah maupun madrasah muhammadiyah baik SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK yang berasal dari beberapa daerah yaitu: Kabupaten Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan dan Tulungagung.
Pemimpin Harus Punya Mimpi Besar
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr dr Sukadiono MM dalam sambutannya menghimbau kepada para peserta Diksuspala untuk mengikuti kegiatan diksuspala ini dengan sebaik-baiknya.
Selain itu, ia juga memberikan tips bagaimana menjadi Kepala Sekolah/ Madrasah Muhammadiyah yang berkemajuan. Ada 3 hal yang perlu ditanamkan pada diri Pemimpin lembaga pendidikan Muhammadiyah.
Pertama, pemimpin harus bisa melakukan perubahan, tentunya perubahan yang positif. Lembaga yang dipimpinnya harus lebih baik, lebih maju dan lebih berkeunggulan sebagai wujud dari Islam berkemajuan.
Dalam melakukan perubahan, resistensi sudah pasti ada karena kita tidak bisa memaksa banyak orang untuk menyetujui langkah yang diambil namun dengan komunikasi yang baik insyaallah akan selalu ada solusi untuk niat yang baik.
Kemudian yang kedua, Sukadiono juga berujar bahwa Pemimpin harus mempunyai mimpi besar. Selain itu, visi dan misi yang di-breakdown menjadi rencana strategis kemudian dirubah lagi menjadi rencana kerja.
Selain mempunyai pemikiran yang visioner, pemimpin juga harus bisa menggerakkan seluruh komponen yang ada untuk bersama-sama mewujudkannya. Karena tanpa kekompakan tim yang ada, maka visi misi sebagua apapun akan sulit diwujudkan.
Harus Berbeda
Terakhir atau yang ketiga, Rektor UM Surabaya itu juga berpesan bahwa pemimpin itu harus different. Setiap pemimpin harus mempunyai legacy yang berbeda dengan orang lain. Seorang pemimpin harus mempunyai ciri khas atau value yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Walaupun terkadang harus meniru atau belajar dari orang lain tapi dalam penerapanya harus dimodifikasi. Atau sering dikenal dengan metode ATM (amati, tiru, modifikasi).
Dan terakhir Sukadiono yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya itu berpesan agar pemimpin lembaga Muhammadiyah harus rajin bangun malam untuk sholat tahajud. Karena dengan menjaga shoat tahjud, bisa diperoleh kedudukan yang terpuji.
Seperti yang difirmankan Allah dalam surat Al-Isro’ ayat 79: “Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji”.
Dan sebagai penutup, Sukadiono membagiakan sebuah do’a agar diberi kemudahan dalam memimpin lembaga.
رَّبِّ أَدۡخِلۡنِي مُدۡخَلَ صِدۡقٖ وَأَخۡرِجۡنِي مُخۡرَجَ صِدۡقٖ وَٱجۡعَل لِّي مِن لَّدُنكَ سُلۡطَٰنٗا نَّصِيرٗا
Artinya: ‘Ya Rabbku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong” (QS. Al Isra: 80).
Penulis Miftahul Rahman, Editor Danar Trivasya Fikri