PWMU CO – Dalam upaya peningkatan proses pengkaderan di Ponorogo, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo membangun Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat), (19/10).
Dalam sambutannya Drs Budi Cahyanto, Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) PDM Ponorogo mengungkapkan bahwa beliau mendapat amanah dari PDM Ponorogo untuk membangun Pusdiklat di atas tanah wakaf H Dasuki seluas 700m2.
“Pembangunan Pusdiklat ini atas inisiatif MPK Ponorogo dan kami mendapat amanah untuk mengawal pembangunannya,” jelas Budi pada acara peletakan batu pertama pembangunan Pusdiklat PDM Ponorogo.
Baca Juga: Pada Wisuda ke-41, Rektor Sampaikan 3 Prestasi Membanggakan Unmuh Ponorogo
“Pusdiklat ini nantinya akan dimanfaatkan oleh Muhammadiyah dan semua Ortom PDM Ponorogo. Dana pembangunan berasal dari bantuan Pemprov Jatim, AUM Ponorogo dan dana wakaf tunai dari warga Muhammadiyah,” imbuh Budi.
Sementara itu Kepala Desa Japan, Mahyudin SPd dalam sambutannya mendukung pembangunan Pusdiklat Muhammadiyah ini. “Atas nama Pemerintah Desa Japan saya mendukung pembangunan Pusdiklat ini, semoga Pusdiklat ini nantinya akan bermanfaat untuk Muhammadiyah Ponorogo,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut Mahyidin juga menyampaiakn permohonan maaf dari wakif Dasuki yang tidak bisa hadir dalam acara tersebut. “Pesan H. Dasuki semoga tanah yang di wakafkan bisa segera dimanfaatkan untuk kemajuan persyarikatan Muhammadiyah,” imbuh Mahyidin menyampaikan pesan dari wakif tanah.
Baca juga: 136 Juta Rupiah dari Ponorogo untuk Rohingya
Turut hadir dalam acara peletakan batu pertama gedung Pusdiklat Muhammadiyah Ponorogo jajaran pimpinan PDM, Drs H Muh Mansur, Drs H Zainun Shofwan MA, Drs H Aries Sudarli Yusuf, Drs Muh Idris Septrianto Mpd, DR H Syarifan Nurjan MA. Sedangkan dari PDA Dakwatus Sholikah dan Susminingsih, Muh Kholil dari Hizbul Wathan, Maryanto dari PDPM, muh Rijal Hazam dari IPM, dan dari NA diwakili oleh Dyah Sulistyorini.
Semoga pembangunan Pusdiklat Muhammadiyah Ponorogo bermanfaat untuk proses pengkaderan Muhammadiyah. Karena pengkaderan sangat penting untuk menjaga keberlangsungan dakwah Muhammadiyah dan Umat Islam. (Timur)