Adinda Vina Pramudita, siswa kelas 7 ACP melaksanakan ujian lisan dengan ustadz Hasan Ubaidillah MPd. (Tegar Yahsya/PWMU.CO).
PWMU.CO– 54 siswa Arabic Class Program (ACP) MTs Muhammadiyah 2 Pondok Karangasem Paciran (Madtsamuda) melaksanakan Al Imtihan As Syafahi atau ujian lisan.
Pada kegiatan ini, siswa terbagi menjadi 2 sesi yaitu pada Sabtu (23/11/2024) dan Ahad (24/11/2024) di meeting room Madtsamuda.
Koordinator ACP Madtsamuda, Hasan Ubaidillah MPd, menjelaskan bahwa Al Imtihan As Syafahi merupakan suatu kegiatan ujian lisan menggunakan Bahasa Arab.
Latih Komunikasi Bahasa Arab Sehari-hari
Adapun materi ujiannya meliputi Bahasa Arab, Muhadatsah, Imlak, Tarjamah, dan Fiqih bagi kelas 8 dan 9. Sedangkan kelas 7 materi ujian berupa Bahasa Arab, Muhadatsah, Imlak, dan Tarjamah.
“Karena buku PAI kelas 7 itu masih menggunakan Bahasa Indonesia, maka ujiannya belum ada PAI untuk ujian lisan ini. Sedangkan nanti di kelas 8 bukunya sudah menggunakan Bahasa Arab PAI-nya” ujar Hasan.
“Jadi anak-anak kelas 7 sekarang naik kelas 8 sudah lebih siap menggunakan Bahasa Arab” katanya.
Lebih lanjut, Hasan juga menjelaskan tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk melatih kecakapan siswa berkomunikasi dengan bahasa Arab dengan pertanyaan seputar kehidupan sehari-hari yang ada di lingkungan sekolah dan rumah.
Selain itu juga dapat menguji kemampuan siswa dalam menggunakan tata Bahasa Arab yang baik dan benar.
Bangun Kepercayaan Diri
Manfaat ujian ini bagi siswa-siswi tidak hanya meningkatkan kemampuan Bahasa Arab. Namun, ujian ini juga membantu siswa untuk membangun kepercayaan diri mereka. Mereka belajar berbicara didepan orang lain dengan berbahasa asing.
“Jadi ada salah seorang siswa yang lumayan pendiam, ngomong kalau tidak diajak duluan ya tidak ngomong. Tapi saat ujian lisan ini dia bisa berbicara Bahasa Arab dan mulai percaya diri untuk bicara Bahasa asing” jelasnya.
Satu persatu siswa ACP masuk di ruangan untuk diuji oleh tim penguji dari ujian tersebut. Sedangkan tim penguji merupakan guru yang mengajar di kelas ACP. Adapun mereka adalah Ilmi Farida Octavi SPd, Adhimatul Ilmiyah SPd dan Hasan Ubaidillah MPd.
Di sisi lain, Hasan juga menjelaskan ketika satu persatu siswa masuk dalam ruangan. Pertama siswa melakukan muhadatsah atau percakapan. Kemudian qiroah teks dan tanya jawab terkait teks tersebut.
Setelah itu berlanjut dengan tarjamah kosa kata. Terakhir anak-anak menulis Bahasa Arab dengan didikte atau imlak.
“Pengembangannya salah satunya disuruh berbicara sedikit tentang sekitarnya. Contohnya bicara tentang pasar. Maka anak-anak berbicara tentang pasar, apa saja yang ada di pasar, tentunya dalam Bahasa Arab. Sebelum keluar ruangan saya kasih motivasi dulu” ungkapnya.
Penulis Zulfatus Salima, Editor Danar Trivasya Fikri