PWMU.CO – Menciptakan kemakmuran di muka bumi merupakan misi kemanusiaan yg dititahkan Allah Swt. Hal ini dapat dipahami dari misi penciptaan manusia sebagai khalifatullah fil ardh (wakil Allah di muka bumi).
Demikian disampaikan Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Din Syamsuddin dalam pengajian Fajar Timur Muhammadiyah Cabang Tanggulangin, Sidoarjo, Ahad (24/11/2024).
Pengajian ini dihadiri seribuan lebih jamaah yang memadati jalan raya di Desa Banjar Panji, Tanggulangi. Walaupun sempat turun hujan namun jamaah antusias mengikuti pengajian hingga akhir.
Din Syamsuddin yang menjelaskan Tema Milad 112 Muhammadiyah, “Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua”, mengatakan bahwa ide kemakmuran mengandung arti kesejahteraan baik lahir maupun batin.
Menurut Guru Besar FISIP UIN Jakarta ini, kemakmuran pernah digagas oleh Bapak Sosiologi Ibnu Khaldun dengan konsep umran. Umran, yanh berasal dari akar kata yg sama dengan makmur (a’mara-ya’muru) mengandung arti meramaikan, membangun, dan mengembangkan.
Umran identik dengan pembangunan masyarakat untuk adanya kesejahteraan yang meliputi aspek jasmaniah dan rohaniah sekaligus.
Oleh karena itu, menurut Mantan Ketua Umum MUI Pusat ini, menghadirkan kemakmuran tiada lain dari menjelmakan amal saleh atau kerja-kerja kebaikan dan kebajikan yg membawa manfaat dan maslahat dalam kehidupan umat manusia.
Di sinilah pertautan antara keimanan dengan perbuatan memakmurkan, seperti pada ayat tentang yang memakmurkan masjid, hal itu hanya dilakukan oleh orang-orang beriman kepada Allah dan hari akhir, menegakkan shalat dan menunaikan zakat, serta tidak takut kecuali kepada Allah.
Menurutnya, sangat tepatl Pimpinan Pusat Muhammadiyah menampilkan tema ini untuk Milad dan Tanwir tahun ini.
“Sebenarnya, Muhammadiyah dalam satu abad keberadaannya sudah mengamalkan penciptaan kemakmuran dengan berbagai kegiatan pelayanan baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial, maupun dalam bidang pemberdayaan ekonomi dan penanggulangan bencana alam dan sosial.”
Maka, menurut pemahaman Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu ini, tema Milad dan Tanwir ini merupakan peneguhan tekad Muhammadiyah untuk meningkatkan kemakmuran bagi semua umat manusia tanpa memandang agama, bangsa, dan suku bangsa.
Terakhir, menurut Din Syamsuddin, Muhammadiyah mendapat pengakuan dan penghargaan dari berbagai kalangan di luar negeri sebagai gerakan kebudayaan dan peradaban Islam yang maju dan berkemajuan.
Dalam kunjungannya ke Sidoarjo, Din Syamsuddin menyempatkan diri untuk berkunjung dan berdialog dengan segenap santri Pondok Pesantren Muhammadiyah An-Nur yang masih berada di wilayah Tanggulangin. (*)
Penulis Azrohal Hasan Edtiro Alfain Jalaluddin Ramadlan