PWMU.CO – Peringatan Hari Guru Nasional SMK Muhammadiyah 2 (SMK Muda) Genteng Banyuwangi diwarnai dengan pemberian bunga dan hadiah untuk guru, Senin (25/11/2024).
Kegiatan ini berlangsung di halaman depan sekolah. Diikuti oleh seluruh guru, tenaga kependidikan, dan semua siswa SMK Muda Genteng. Baik itu siswa Jurusan Teknik Elektronika Industri (TEI), Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Sepeda Motor (TSM), Animasi, dan Jurusan Kuliner.
Sejak pukul 6.00 Wib, para siswa sudah mulai berdatangan ke sekolah. Setelah memarkir sepeda motornya, mereka langsung menuju halaman sekolah untuk mengikuti upacara peringatan Hari Guru Nasional. Nampak Wakil Kesiswaan, Mohammad Wahid MPd dibantu oleh para guru mengatur barisan siswa.
Dengan formasi berjajar, barisan ditata membanjar dari ujung Barat halaman hingga ke sisi paling Timur. Pukul 6.30 upacara dimulai. Bertindak sebagai pembina upacara, Guru PAI SMK Muda, Taufiqur Rohman MPdI.
Dalam amanatnya dia mengharapkan para guru benar-benar menjadi guru yang profesional.
“Guru hendaknya menyadari dengan benar tugas mulianya itu,” ujarnya.
Menurutnya guru harus menjadi pembelajar sepanjang hayat. Karena ia merupakan agent of change (agen perubahan) di dunia ini. Guru mentransfer knowledge (pengetahuan) pada peserta didik.
Di samping memiliki tugas mulia mengajar, guru juga harus menjadi pendidik. Dalam hal ini guru hendaklah bercermin pada hadits Nabi Muhammad Saw. Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.
“Apalah artinya, jika pintar tapi tidak berakhlak,” tandasnya.
Oleh karena itu saya juga berpesan kepada anak-anak.
“Hormati gurumu, karena guru adalah orang tuamu di sekolah. Kalau Keridhaan dan kemurkaan Allah tergantung pada orang tuamu, maka begitu pula keridhaan dan kemurkaan Allah tergantung pula pada gurumu,” ulasnya.
Pelaksanaan upacara berlangsung dengan lancar dan tertib. Upacara diakhiri dengan pembacaan doa oleh Guru Bahasa Arab, Imam Hambali SHI yang meminta dalam doanya agar para guru dan siswa diberikan kemudahan dalam proses belajar mengajar.
Usai upacara, tiba-tiba ada perwakilan siswa yang maju ke depan, sambil membawa bunga dan hadiah yang diserahkan kepada guru Taufiqur Rohman sebagai simbol perhargaan siswa kepada para guru. Suasana menjadi haru teriring semua siswa menyanyikan lagu Hymne guru.
Selanjutnya para siswa masuk ke kelasnya masing-masing untuk mengikuti pembelajaran sebagaimana biasanya.
Penulis Ghulam Bana Islama Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan