PWMU.CO – Juara 2 futsal dan gelar top skor yang diraih oleh santri Pondok Pesantren (Ponpes) Ulul Albab Mojopetung, Dukun, Gresik, bukanlah hal yang mudah.
Saat mendaftarkan santri untuk mengikuti perlombaan futsal yang diadakan Pondok Pesantren Maskumambang Dukun, Burhan, pembina futsal, menyampaikan kepada Ustad Anam.
“Target saya masuk 8 besar sudah bagus,” harapnya. Qadarullah, Allah memberikan hasil yang lebih baik dari prediksi.
Terkenang kembali perlombaan futsal terakhir yang diikuti para santri tahun lalu di Pondok Pesantren Karangasem, Paciran. Saat itu, mereka mengalami kekalahan telak dengan skor 8-1.
Namun, dengan keyakinan dan semangat para santri, Pondok Pesantren Ulul Albab Mojopetung kembali mengikuti perlombaan futsal untuk yang kedua.
Awal Perjalanan Kompetisi
Pertandingan pertama melawan SMP Mambaul Ihsan, Ujungpangkah, menjadi ajang penataan mental para santri dan penyesuaian kerja sama tim. Gol pembuka memberikan semangat dan menghilangkan rasa gugup. Alhamdulillah, pertandingan berakhir dengan kemenangan 6-1.
Lanjut ke pertandingan kedua yang berlangsung di hari ketiga perlombaan. Ada waktu istirahat sehari sehingga para santri bisa melaksanakan kegiatan belajar-mengajar di sekolah dan mengevaluasi pertandingan sebelumnya.
Pada pertandingan kedua, memasuki 16 besar, Pondok Pesantren Ulul Albab Mojopetung menghadapi lawan yang lebih berat, yakni MTs Nurul Islam, Pongangan, Gresik.
Postur tubuh pemain mereka yang besar, seperti kiper kami, Muhammad Aqmal Bagas, dengan tinggi 172 cm, sempat menggoyahkan mental para santri.
Namun, setelah gol pertama tercipta, mental mereka kembali bangkit. Semangat terus terjaga hingga pertandingan berakhir dengan skor 7-1.
Menuju Semifinal dengan Semangat Baru
Pada babak 8 besar, Pondok Pesantren Ulul Albab Mojopetung melawan SMP Muhammadiyah 12 Tim B.
“Teknik permainan dan penyerangan mereka kita perhatikan baik-baik, supaya kita bisa mengalahkan mereka di pertandingan ketiga ini. Bismillah bisa 7 poin,” Ucap Burhan kepada para santri dengan penuh semangat.
Qadarullah, Allah mengabulkan, dan tim futsal Pondok Pesantren Ulul Albab Mojopetung menang dengan skor 7-1, mengantarkan tim ke semifinal.
Babak demi babak yang menguras stamina telah terlewati. Pelatih futsal Pondok Pesantren Ulul Albab Mojopetung itu berinisiatif memberikan jamu STMJ kepada para santri agar energi mereka pulih.
Sebelum semifinal, beliau kembali menyampaikan, “Bismillah bisa 5 poin.”
Sebuah keajaiban kembali terkabulkan. Allah menjawabnya lagi dan berakhir dengan skor kemenangan tipis 5 – 4 melawan SMP Muhamamdiyah 14 Paciran.
Begitu senang dan bahagianya ketika peluit dibunyikan merupakan tanda berakhirnya pertandingan.
Ada kisah menarik pada malam sebelum semifinal. Para santri bergumam “tidak masalah dapat juara 4”. Ketika mendengar ucapan itu Burhan menyahuti sembari berkata “Besok kita bisa masuk Final melawan SMP Muhammadiyah 12 TIM A”.
Alhamdulillah Allah kabulkan lagi, mereka berhasil melaju ke final.
Final yang Penuh Tekanan
Sebelum final, mereka kembali ke pondok untuk istirahat dan merayakan kebahagiaan yang tak terduga. Setelah mandi, shalat Dzuhur berjamaah, dan makan siang mereka bersiap menghadapi SMP Muhammadiyah 12 Paciran Tim A, sang juara bertahan.
Babak pertama dimulai dengan gol cepat dari santri kami. Skor bertahan 2-1 hingga akhir babak pertama.
Namun, di babak kedua, stamina yang terkuras membuat tim futsal Pondok Pesantren Ulul Albab Mojopetung kesulitan menghadapi pergantian pemain lawan.
Akhirnya, kami kalah dengan skor 2-5. Tangis para santri pecah, namun asatidzah dan dewan guru memberikan semangat bahwa mereka telah berjuang keras hingga mencapai final.
Santri kami, Ridwan Ahmad Djunaidi, berperan besar dalam perjalanan ini. Ia dinobatkan sebagai top skor setelah mencetak 17 gol sepanjang perlombaan. “Jangan lupa selalu sertakan Allah dan tawakal kepada-Nya,” ucapnya.
Penulis Rahmadi Putra Editor Zahra Putri Pratiwig