Lebih jauh, lembaga pendidikan Muhammadiyah harus menjadi pionir dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang inklusif dan berbasis nilai. Dalam konteks ini, kolaborasi antara manusia dan teknologi menjadi kunci.
Teknologi deep learning dapat dimanfaatkan untuk memetakan kebutuhan siswa secara individual, tetapi keputusan akhir tetap berada di tangan guru sebagai murabbi. Guru bukan sekadar pengajar, tetapi pendidik yang memahami esensi pendidikan sebagai proses pembentukan manusia yang utuh.
Sayyidina Ali bin Abi Thalib berkata:
“Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman yang berbeda dengan zamanmu.”
Perkataan ini menjadi relevan ketika teknologi mengubah cara belajar dan berpikir generasi muda. Lembaga pendidikan Muhammadiyah harus membuka diri terhadap inovasi, tanpa kehilangan identitasnya sebagai penjaga nilai-nilai Islam.
Kurikulum harus dirancang dengan pendekatan holistik, mengintegrasikan ilmu pengetahuan modern dengan ajaran Islam. Guru harus dipersiapkan untuk menghadapi tantangan ini melalui pelatihan yang intensif, tidak hanya dalam teknologi, tetapi juga dalam filsafat pendidikan Islam.
Tugas ini bukanlah hal yang mudah, tetapi juga bukan sesuatu yang mustahil. Muhammadiyah, sebagai gerakan Islam berkemajuan, memiliki sejarah panjang dalam merespons perubahan zaman dengan kebijakan yang visioner.
Implementasi deep learning dalam pendidikan Muhammadiyah harus dilihat sebagai peluang untuk memperkuat tradisi keilmuan Islam dalam konteks global. Teknologi bukan ancaman, tetapi alat untuk memperluas dakwah Islam yang inklusif dan universal.
Oleh karena itu, guru Muhammadiyah harus menjadi agen perubahan yang mampu menjembatani tradisi dengan inovasi. Mereka harus menjadi inspirasi bagi siswa untuk menjadikan teknologi sebagai alat yang memberdayakan, bukan melemahkan.
Dalam era deep learning, guru Muhammadiyah memiliki peluang untuk menciptakan generasi yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga kokoh dalam nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Dengan demikian, pendidikan Muhammadiyah akan terus relevan dan berkontribusi nyata dalam membangun peradaban yang berkeadilan dan bermartabat.
Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan