PWMU.CO – SD Muhammadiyah 8 Tulangan, Sidoarjo (SD Muhdelta) terus berupaya meningkatkan efektivitas pembelajaran baca al-Quran. Untuk mendukung hal tersebut, SD Muhdelta menerapkan metode Ummi saat pembelajaran al-Quran.
Dalam pembelajaran al-Quran, SD Muhdelta telah menerapkan metode Ummi, yang mana metode ini merupakan metode pembelajaran al-Quran yang mudah.
Metode Ummi yang mulai diterapkan di SD Muhdelta pada Senin (29/7/2024) merupakan salah satu metode dalam pembelajaran al-Quran. Ummi bermakna ibu yang identik dengan sabar, tabah, dan lembut. Dalam pembelajaran al-Quran, metode Ummi mengusung tiga prinsip, yakni mudah, menyenangkan, dan menyentuh hati.
Melalui metode Ummi ini, anak-anak bisa meningkatkan kualitas bacaan al-Quran dengan benar, mulai dari makhraj, tartil dan tajwidnya. Anak-anak dijamin bersemangat dan tidak akan bosan ketika belajar al-Quran.
Selain itu, Tahfidzul Quran akan menjadi lebih mudah dan menyenangkan ketika dilakukan di luar ruangan dengan suasana alam yang sejuk dan indah. Metode ini bertujuan untuk membentuk karakter siswa secara menyeluruh, tidak hanya dalam aspek akademik, tetapi juga dalam pembentukan akhlak, moralitas, dan kedisiplinan.
Metode Ummi ini juga mengintegrasikan pengajaran berbasis al-Quran dan Hadits dalam kurikulum sekolah sehingga dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai islam yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Selain itu, metode ini juga menekankan pada pentingnya kedekatan antara guru dan siswa, serta kolaborasi dengan orang tua untuk menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Koordinator metode Ummi SD Muhdelta, Novi menjelaskan tujuan penerapan metode Ummi di sekolah.
“Melalui menggabungkan antara pembelajaran akademik dengan nilai-nilai spiritual, kami tidak hanya ingin mencetak siswa yang cerdas secara intelektual, tetapi juga bijak dalam bersikap, berbicara, dan bertindak,” ujarnya.
Salah satu aspek utama dari penerapan metode ini adalah penguatan nilai-nilai moral melalui pembelajaran al-Quran yang terintegrasi dalam setiap mata pelajaran, serta pengembangan keterampilan hidup seperti kepemimpinan, kerja sama, dan empati.
Program pembiasaan ini diharapkan dapat membentuk pribadi siswa agar memiliki ketahanan mental dan emosional yang baik, sehingga mereka siap menghadapi tantangan zaman.
Implementasi metode ini tidak hanya berfokus pada pengajaran hafalan al-Quran, tetapi juga mendorong diskusi mendalam mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam setiap ayat. Pendekatan ini bertujuan untuk membentuk pola pikir kritis yang berlandaskan pada prinsip moral.
Melalui penerapan metode Ummi yang semakin meluas, diharapkan dapat tercipta generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki moralitas yang kuat, siap bersaing di tingkat global dengan tetap memegang teguh nilai-nilai kebaikan dan ketakwaan. (*)
Penulis Haris Editor Ni’matul Faizah