Ujian Hidup, Menguatkan atau Melemahkan?
Oleh Zainul Muslimin Bendahara PWM Jatim
PWMU.CO – Perceraian adalah salah satu ujian hidup yang berdampak besar, baik secara individu maupun sosial.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada 2023 terdapat 463.654 kasus perceraian di Indonesia.
Angka ini memang turun 10,2% dibandingkan 2022 yang mencatat 516.344 kasus, tetapi tetap menunjukkan bahwa perceraian adalah fenomena yang mengkhawatirkan.
Penyebab Utama Perceraian
Menurut data, ada empat masalah utama yang menjadi penyebab perceraian:
- Pertengkaran,
- Masalah ekonomi,
- Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan
- Perselingkuhan.
Selain itu, ada pula faktor lain seperti ketidaksiapan mental dan kurangnya pemahaman tentang visi dan misi pernikahan.
Ketidakmatangan dalam membangun rumah tangga tidak hanya berdampak pada pasangan, tetapi juga pada anak-anak mereka.
Anak-anak yang terlibat dalam situasi ini sering menjadi korban emosional, psikologis, dan sosial.
Implikasi Sosial dan Ekonomi
Persoalan perceraian tidak hanya berdampak pada keluarga, tetapi juga masyarakat.
Berapa banyak janda dan anak-anak korban perceraian yang berada di sekitar kita? Beban sosial ini memerlukan perhatian dan solusi konkret.
Selain itu, membantu mereka memerlukan biaya yang tidak sedikit. Sementara itu, penerimaan keuangan, baik secara individu maupun organisasi, sering kali tidak sebanding dengan kebutuhan.
Dalam konteks organisasi seperti Persyarikatan Muhammadiyah, tantangan ini menjadi semakin kompleks.
Bagaimana menghadirkan solusi yang efektif dan efisien untuk membantu mereka yang terdampak, sementara sumber daya keuangan terbatas?
Apakah ada cara yang lebih mudah dan terjangkau untuk mengatasi persoalan ini?
Mencari Solusi di Musypimwil Muhammadiyah Jawa Timur
Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menjadi pembahasan penting dalam Musyawarah Pimpinan Wilayah (Musypimwil) Muhammadiyah Jawa Timur yang akan berlangsung pada 15 Desember 2024.
Agenda ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan menemukan solusi bagi berbagai persoalan yang dihadapi, termasuk tantangan keuangan Persyarikatan.
Musypimwil ini menjadi momentum untuk memperkuat optimisme dan membangun kesamaan pemahaman bahwa selalu ada jalan keluar bagi mereka yang bersungguh-sungguh.
Dengan keistiqamahan dan semangat berbagi manfaat, kita dapat mengatasi ketakutan dan kekhawatiran yang selama ini membayangi.
Optimisme dan Semangat Berbagi
Setiap ujian, baik dalam bentuk perceraian maupun tantangan hidup lainnya, adalah peluang untuk memperkuat diri.
Dengan niat yang tulus dan usaha yang sungguh-sungguh, kita dapat mengubah kesulitan menjadi keberkahan.
Mari hadir bersama di Musypimwil Muhammadiyah Jawa Timur, mengikuti setiap sesi dengan baik, dan bersama-sama menemukan inspirasi untuk menjadi solusi bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.
Tetap semangat berbagi manfaat. Bismillah!
Editor Syahroni Nur Wachid