PWMU.CO – Wakil Bendahara Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Ahmad Muttaqin PhD, mengatakan bahwa kunci kesuksesan hidup seseorang tidak ditentukan oleh bagus-tidaknya IPK. Ada faktor-faktor penting lainnya yang harus diperhatikan.
Hal itu dia sampaikan dalam orasi ilmiah Wisuda ke-10 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Lamongan, Ahad (21/10/17).
BACA 4 Filosofi Hidup yang Antarkan Prof Muhadjir Effendy ke Gerbang Kesuksesan
Merujuk pada penelitian Thomas J Stanly yang dipublikasikan dalam The Millionaire Mind, Ahmad Muttaqin menjelaskan 7 faktor penentu kesuksesan hidup seseorang. “Tujuh faktor itu meliputi, kejujuran, disiplin, jaringan, dukungan pasangan hidup, bekerja keras, mencintai profesi, dan kepemimpinan yang kuat,” ungkapnya.
Bagaimana dengan nilai atau indeks prestasi komulatif (IPK) yang selama ini dibanggakan mahasiswa. Ternyata IPK atau kecerdasan (Intelligence Quotion, IQ), hanya menduduki peringkat ke-21 faktor kesuksesan hidup. “Padahal selama ini sebagian orang menganggap IPK segala-galanya. Sebagian orang juga menganggap nama besar kampus menjadi jaminan kesuksesan,” tutur dia.
BACA JUGA Kunci Hidup Sukses: Mengubah “Tetapi” Menjadi ‘Meskipun”
Menurut penelitian Stanley, ketenaran kampus hanya menduduki peringkat ke-23 dari faktor penentu kesuksesan. Demikian juga ranking kelas, hanya menduduki posisi ke-30 dari faktor penentu kesuksesan hidup. Penelitian Stanly merupakan hasil risetnya terhadap 30-an Chief Executive Officer (CEO) perusahaan ternama dunia.
Karena itu, Ahmad Muttaqin berpesan pada mahasiswa untuk tidak berkecil hati jika capaian IPK kurang maksimal. Sebaliknya, pada mahasiswa peraih IPK tertinggi juga dipesan untuk tidak merasa cukup karena perjalanan hidup masih panjang.
BACA JUGA MAKAR YO! Belajar Sukses Bisnis pada Pengusaha yang Pernah Menyobek Ijazahnya
Ahmad Muttaqin juga berpesan agar lembaga pendidikan tidak hanya mempersiapkan lulusan yang cerdas intelektualnya, melainkan juga cerdas spiritual, emosi, dan sosialnya.
“Dan, sejauh ini perguruan tinggi Muhammadiyah telah menyiapkan lulusan yang berkarakter dan berintegritas,” demikian penegasan Ahmad Muttaqin dihapan lebih dari 300-an wisudawan dan undangan.
BACA JUGA Ternyata Ada 7 Filosofi Hidup Sukses dalam Surat Alfatihah
Pada kesempatan yang sama, Wakil Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim Dr Biyanto mengingatkan tantangan yang dihadapi lulusan perguruan tinggi. Apalagi Indonesia telah memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sejak awal 2016.
Era MEA telah mengakibatkan persaingan mendapatkan pekerjaan sangat terbuka di antara warga bangsa di lingkungan negara-negara ASEAN.
“Hanya individu yang siap berkompetisi yang akan memenangkan persaingan. Modal yang diperoleh selama belajar di STIKES Muhammadiyah Lamongan bisa menjadi kunci meraih kesuksesan,” kata dia. (*)