Prof Dr Biyanto MAg, dalam Resepsi Milad Ke-112 Muhammadiyah di PCM Pangkatrejo, Ahad (1/2/2024). (Istimewa/PWMU.CO).
PWMU.CO –Prof Dr Biyanto MAg menghadiri resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah yang terselenggara oleh Pimpinan Cabang Muhamamdiyah (PCM) Pangkatrejo. Kegiatan itu berlangsung pada Ahad (1/12/2024), di Lingkungan Masjid At-Taqwa Muhammadiyah Pangkatrejo, Lamongan.
Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur itu menjelaskan kehadiran Muhammadiyah sangat dirasakan olah daerah-daerah Minoritas muslim seperti di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Meskipun kondisi populasi muslim yang minoritas di sana, kehadiran Muhammadiyah tetap mampu memberikan kemakmuran termasuk bagi kelompok non muslim. Namun dengan Gerakan yang massif di sana, beliau mengaku tidak ada praktik pemaksaan untuk islamisasi di sana.
“Biarlah urusan Agama itu urusan Allah subhanahu wa ta’ala dengan masing-masing orang. Kita semua menyadari bahwa agama itu soal pilihan, soal Hidayah memakmurkan hati semua orang” ujar Prof Biyanto.
Muhammadiyah dan Sifat Dermawan
Muhammadiyah sejak awal kelahirannya telah menarik minat professional, salah satunya Dokter Soetomo yang pada 1924 diminta oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah untuk meresmikan RS PKU Muhammadiyah Surabaya.
Di hadapan undangan kala itu, Dokter Soetomo menjelaskan ketertarikannya kepada Muhammadiyah. “Saya sangat tertarik dengan Muhammadiyah karena saya kagum dengan ajaran dan praktek Muhammadiyah tentang kedermawanan” ujarnya.
Beliau mengutip perkataan Ustadz Adi Hidayat “Di tangan Kyai Dahlan Ayat Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah menjadi Sekolah, Perguruan Tinggi, Rumah Sakit, pom bensin, hingga amal-amal usaha yang konkret dan nyata”.
Muhammadiyah, lanjut Prof Biyanto, bisa selalu berkembang karena terus memberi dan mengabdi.
“Kita belajar semangat Muhammadiyah yaitu memberi, memberi dan memberi. Tangan di atas itu lebih baik daripada tangan yang ada di bawah. Semangat Al-Ma’un yang itu sudah mendarah daging di kalangan warga Muhammadiyah” tambahnya.
Refleksi untuk menghadirkan Kemakmuran untuk Semua
Di usia saat ini, Muhammadiyah sudah melebarkan sayapnya hingga 31 Negara, banyak dampak-dampak luar bisa yang didobrak oleh Muhammadiyah di luar negeri. Hal tersebut, lanjutnya, karena Muhammadiyah memiliki prinsip “Terus bergerak” sebagai tanda hidup.
“Semoga Muhammadiyah di usianya saat ini terus bergerak melebar ke Negera-negara di seluruh dunia” harapnya.
“Semoga amal-amal usaha Muhammadiyah terus tumbuh dan menghadirkan kemakmuran untuk seluruh umat manusia. Karena bukan hanya anak-anak kita dari Muhammadiyah saja yang membutuhkan pencerahan dari Muhammadiyah” Pungkar Prof Biyanto mengakhiri pembicaraan.
Penulis Dennis Nugroho, Editor Danar Trivasya Fikri