PWMU.CO – Prestasi luar biasa diraih oleh Riska Fenditia Ningrum, guru Bahasa Madura SD Muhammadiyah 1 Bangkalan, dalam ajang Festival Olahraga Daerah (FORDA) II Jawa Timur, Selasa (3/12/2024).
Bertanding di kategori Jemparing Putri Babak Aduan, Riska berhasil membawa pulang medali emas setelah melalui pertandingan sengit melawan atlet-atlet panahan terbaik dari seluruh Jawa Timur.
Perlombaan bergengsi ini diadakan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya (1–2/12/2024) sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Road to FORNAS VIII NTB 2025. Kontingen Perpatri Nusantara Jaya (NJ) Bangkalan, yang diwakili oleh Riska, membuktikan bahwa dedikasi dan kerja keras mampu menghasilkan prestasi gemilang.
Dalam wawancara usai menerima penghargaan, Riska mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya. “Alhamdulillah, perasaan saya sangat senang dan bangga bisa membawa medali emas untuk Bangkalan. Meski usia saya sudah emak-emak, saya tetap berusaha aktif berolahraga.
Memanah ini tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan, tetapi juga merupakan sunah Rasulullah SAW yang insya Allah berpahala. Jadi, ada manfaat dunia dan akhiratnya,” tutur Riska dengan penuh haru.
Ia juga memberikan pesan inspiratif kepada generasi muda agar mencintai olahraga.
“Untuk anak-anak muda, jangan malas berolahraga. Ternyata ada olahraga seperti memanah yang memberikan manfaat fisik sekaligus spiritual. Ini adalah kesempatan besar untuk menjalankan sunah sekaligus menjaga kebugaran tubuh.”
Apresiasi Kepala SD Muhammadiyah 1 Bangkalan
Kepala SD Muhammadiyah 1 Bangkalan, Isrotul Sukma ST, turut menyampaikan apresiasi atas pencapaian luar biasa tersebut.
“Kami sangat bersyukur dan bangga atas prestasi yang diraih Bu Riska. Ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi sekolah, tetapi juga inspirasi bagi para siswa, guru, dan masyarakat untuk terus mengembangkan diri. Semoga prestasi ini menjadi motivasi bagi kita semua untuk semakin giat berolahraga dan berkarya,” ujarnya.
Kesuksesan Riska dalam ajang ini membuktikan bahwa olahraga dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa mengenal batas usia. Sebagai guru sekaligus panutan, ia telah menunjukkan pentingnya menjaga semangat juang di segala bidang kehidupan.
Semoga pencapaian ini menjadi pemacu semangat generasi muda di Bangkalan untuk melestarikan olahraga tradisional seperti memanah dan menjadikannya bagian dari gaya hidup sehat.
Dengan olahraga, kita tidak hanya menjaga kesehatan tubuh, tetapi juga membawa kebanggaan bagi daerah serta meraih keberkahan hidup.
Penulis sofi koesminarsih Editor Zahra Putri Pratiwig