Gerakan “kemakmuran untuk semua” menuju “Indonesia berkemakmuran” paralel dengan “Perkhidmatan Kebangsaan” dari Risalah Islam Berkemajuan hasil Muktamar ke-48 tahun 2022 di Surakarta. Muhammadiyah mengajak dan melibatkan setiap warga negara untuk berkhidmat dalam membangun bangsa dan negara. Agendanya ialah pemajuan demokrasi, peningkatan ekonomi, pengembangan hukum, dan pembangunan kebudayaan (PP Muhammadiyah, 2023).
Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam Berkemajuan menyemaikan benih-benih kebenaran, kebaikan, kedamaian, keadilan, kemaslahatan, kemakmuran, dan keutamaan hidup secara dinamis bagi seluruh umat manusia. Islam Berkemajuan menjunjung tinggi kemuliaan manusia baik laki-laki maupun perempuan tanpa diskriminasi. Islam yang menggelorakan misi antiperang, antiterorisme, antikekerasan, antipenindasan, antiketerbelakangan, dan anti terhadap segala bentuk pengrusakan di muka bumi seperti korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, kejahatan kemanusiaan, eksploitasi alam, serta berbagai kemungkaran yang menghancurkan kehidupan. Islam yang secara positif melahirkan keutamaan yang memayungi kemajemukan suku bangsa, ras, golongan, dan kebudayaan umat manusia di muka bumi.
Muhammadiyah dalam ikhtiar mewujudkan “Indonesia Berkemakmuran” dalam satu kesatuan dengan “Indonesia Berkemajuan” meniscayakan rekonstruksi kehidupan kebangsaan yang bermakna (reconstruction with meaning). Rekonstruksi yang meniscayakan aktualisasi nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan politik, ekonomi, budaya, dan dimensi lainnya dalam perikehidupan kebangsaan. Dalam rekonstruksi kehidupan kebangsaan yang bermakna tersebut diperlukan nilai dan faktor strategis yang penting yaitu Agama sebagai sumber nilai kemajuan, Pendidikan yang mencerahkan, Institusi-institusi yang progresif, Keadaban publik, Sumber daya manusia yang unggul, serta Kepemimpinan profetik di seluruh tingkatan dan lini pemerintahan maupun kehidupan kebangsaan secara keseluruhan.
Implementasi gerakan “Indonesia berkemakmuran” diwujudkan dalam Praksis Al-Ma’un untuk membebaskan, memberdayakan, dan memajukan kehidupan dhuafa-mustad’afin, kaum yang lemah dan dilemahkan. Gerakannya terintegrasi dengan seluruh usaha dan amal usaha yang selama ini telah dilakukan Muhammadiyah. Gerakan praksis kemakmuran tersebut meniscayakan kolaborasi dengan berbagai institusi pemerintah, swasta, dan komponen bangsa lainnya guna “Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua”. Muhammadiyah melalui praksis Al-Ma’un dan seluruh amal usahanya terus berjuang membangun kemajuan masyarakat di berbagai kawasan hingga ke daerah terdepan, terjauh, dan tertinggal.
Muhammadiyah termasuk Aisyiyah dan seluruh komponennya memiliki potensi dan modal sangat besar untuk memakmurkan dan memajukan Indonesia. Kini yang diperlukan ialah menyatukan dan mengembangkan seluruh potensi, kekuatan, dan akses untuk mendinamisasikan gerakan secara menyeluruh yang melibatkan berbagai komponen dan institusi organisasi. Para penggeraknya gigih berjuang memakmurkan bangsa dengan spirit keikhlasan, pengabdian, kesungguhan, kesabaran, dan jiwa ihsan dalam mewujudkan kemakmuran bangsa secara tersistem melalui gerak organisasi yang berkemajuan.
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan perlindungan, petunjuk, dan rida-Nya untuk seluruh warga maupun pemimpin umat dan bangsa menuju tercapainya kehidupan yang maju, adil, makmur, bermartabat, dan berdaulat. Sejalan dengan komitmen Risalah Islam Berkemajuan dalam melakukan pengkhidmatan kebangsaan untuk membangun “Indonesia Berkemakmuran” dan “Indonesia Berkemajuan” yang “Gemah Ripah Loh Jinawi” serta “Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur”. Nashrun min Allah wa Fathun Qarib. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuhu!
editor Notonegoro