PWMU.CO – Setelah bermalam dan beristirahat di Asrama PDM Kota Blitar, komunitas Bikersmu Kalimantan Selatan (Kalsel) memulai hari dengan semangat baru (4/12/2024).
Bersama Bikersmu Bumi Bung Karno, mereka menjelajahi sudut-sudut Kota Blitar yang kaya akan sejarah dan budaya, menciptakan pengalaman yang tak terlupakan.
Rombongan memulai eksplorasi dari Perguruan Muhammadiyah di Jalan Cokroaminoto nomor 3. Dari sana, mereka bergerak menuju salah satu destinasi kuliner di Jalan A Yani untuk menikmati sarapan khas Blitar.
Makanan tradisional seperti nasi pecel menjadi santapan pembuka hari yang menyegarkan, sembari para bikers berbagi cerita dan pengalaman perjalanan panjang mereka.
Setelah sarapan, perjalanan dilanjutkan ke Istana Gebang, rumah masa kecil Bung Karno yang kini menjadi salah satu ikon wisata sejarah Kota Blitar. Di sini, para bikers menikmati arsitektur khas rumah Jawa dan menyelami lebih dalam kehidupan awal sang proklamator.
Selesai dari Istana Gebang, rombongan melanjutkan perjalanan keliling kota, menikmati suasana Kota Blitar yang asri dan ramah.
Singgah di Makam Proklamator dan Perpustakaan Nasional
Destinasi utama dari perjalanan ini adalah makam Bung Karno yang berlokasi tidak jauh dari pusat kota.
Sebelum tiba di makam, rombongan mengunjungi Perpustakaan Nasional yang berada di kompleks makam. Di sana, mereka disambut hangat oleh pengelola dan staf perpustakaan, salah satunya Hendriyanto.
Ia merupakan seorang penanggung jawab yang memberikan penjelasan lengkap mengenai koleksi dan sejarah Bung Karno.
Koleksi di perpustakaan ini sangat beragam, mulai dari buku-buku tentang perjuangan Bung Karno hingga aksesori yang pernah digunakan oleh sang proklamator. Namun, yang paling menarik perhatian adalah beberapa karya seni unik dan misterius:
- Lukisan Bung Karno Berdetak: Sebuah lukisan yang seolah memiliki “denyut” di bagian dada, menciptakan ilusi gerakan yang memukau para pengunjung.
- Lukisan dengan Tatapan dan Telunjuk Mengikuti: Karya seni ini menampilkan tatapan dan arah telunjuk Bung Karno yang seolah selalu mengikuti gerakan pengunjung, memberikan kesan magis.
- Uang Lama yang Menggulung Sendiri: Koleksi uang tahun 1964 yang dapat menggulung sendiri di telapak tangan, bahkan saat dibolak-balik.
Setelah puas mengunjungi perpustakaan, rombongan melanjutkan acara dengan berdoa di makam Bung Karno. Dengan penuh khidmat, mereka memanjatkan doa untuk sang proklamator, mengenang jasa-jasanya dalam memerdekakan bangsa.