PWMU.CO – Pagi itu ada yang istimewa di perumahan Pondok Permata Suci (PPS), Gresik. Musik dan panggung sederhana nampak di halaman TK ABA 40. Kali ini kreatifitas gurunya benar-benar patut diacungi jempol. Pasalnya mereka bermain peran dalam drama kabaret bertema Tertib Berlalu Lintas.
Ya, dengan memainkan peran yang lucu dan menggemaskan, para guru tidak mau kalah heboh dan seru dengan siswanya. Melalui drama mini yang disajikan, lengkap dengan lagu dan pantomim, guru–guru menyampaikan pesan tentang tertib di jalan raya dan kepedulian di jalan, termasuk menolong orang lain.
BACA Didiklah Anak Sesuai Zamannya, Jangan Lupa dengan 5 Bahasa Cinta
Pada cerita ini menolong nenek di jalan, diperankan guru bernama Trihapsari Wulandari. Maka ke-19 guru pun berlenggak-lenggok dan berperan sesuai dengan karakter masing masing. Sementara guru berkabaret-ria, siswa-siswi “diasuh” oleh Komite Sekolah dan Korlap Kelas. “Sesekali kami melihat guru guru berdrama. Cukup bagus dan menghibur,” kata Fitri, salah seorang wali siswa.
Kabaret di atas adalah rangkaian Kegiatan Tengah Semester (KTS) TK ABA 40 PPS Gresik. Diawali dengan penampilan ekstrakurikuler siswa pada Senin (6/10) dua pekan lalu, yang terdiri dari tari, nyanyi, karate, dan bermain musik. Juga tilawah Quran.
Sedangkan hari kedua diadakan jalan sehat dan cerita boneka. Semua siswa menikmati cerita acara ini. Bukan hanya menghibur, cerita boneka juga mengandung pesan yang baik.
Sebelum KTS diakhiri dengan Pasar di Sekolah atau Marketing Day, maka guru-guru berinisiatif memberi hiburan pada siswa dengan bermain kabaret.
BACA JUGA Belajar Peduli Persyarikatan, Anak-Anak TK ABA Ini Sumbang Pembangunan Gedung Dakwah
“Mengapa kami yang berkabaret? Sebab kami ingin menghibur siswa dan meningkatkan kreatifitas guru,” ujar Ayu Mira, Kepala TK ABA 40 PPS mndapat peran sebagai Polwan.
Menyinggung soal kegiatan Marketing Day, di mana siswa akan belajar tentang jual beli atau bertransaksi di pasar, Mira mengatakan bahwa para siswa dianjurkan membawa uang dengan nominal Rp 2000 dan membeli makanan pada lapak yang ditunggu oleh temannya sendiri. Ayu menjelaskan, meski melibatkan siswa hampir 200, KTS berjalan dengan baik.
Sementara itu, Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Gresik Ning Munasichah menyampaikan bahwa koordinasi kepala sekolah, guru, dan Komite Sekolah patut diberi pujian. “Kalau semua dikoordinir dengan baik maka akan berjalan baik pula,” ujarnya pada PWMU.CO, Sabtu (21/110/17). Dia berharap agar kegiatan seperti ini bisa berlanjut pada semester berikutnya.
“Jadi bukan hanya siswa yang perlu diinovasi termasuk guru dan sistem pembelajarannya juga harus,” kata Ning yang ikut hadir pada KTS tanggal 19 Oktober 2017. (Agustine Nurhayati)