Oleh: Mar’atuljannah Una
PWMU.CO – Dikutip dari Jurnal Mahasiswa Kesehatan Masyarakat (Fikria, dkk., 2023), hampir 55% perempuan di Indonesia mengalami nyeri haid yang disebabkan oleh masalah kesehatan, sosial, hingga ekonomi. Sebanyak 14% remaja putri bahkan kehilangan waktu belajar akibat dampak kesehatan dari nyeri haid tersebut.
Sayangnya, banyak perempuan seringkali mengabaikan tanda-tanda kecil yang sebenarnya penting untuk kesehatan mereka. Siklus menstruasi yang kacau, nyeri perut bawah yang tak kunjung hilang, atau rasa lelah tiba-tiba yang mengganggu suasana hati sering dianggap sepele, padahal itu bisa menjadi petunjuk masalah kesehatan yang lebih serius.
Sebagai seorang Muslimah yang taat, kita memahami bahwa tubuh adalah titipan Allah. Merawat tubuh adalah bagian dari ibadah, termasuk dalam menjaga kesehatan reproduksi. Sayangnya, isu ini jarang dibahas. Kita sering membicarakan kesehatan tubuh dan kesehatan mental, namun kesehatan reproduksi perempuan sebagai makhluk spesial sering terabaikan. Padahal, kesehatan reproduksi bukan hanya urusan para tenaga medis, tetapi juga hak perempuan untuk mengetahuinya.
Kesehatan reproduksi jauh lebih luas daripada sekadar urusan menstruasi atau kehamilan. Ini mencakup kesejahteraan tubuh perempuan secara keseluruhan—fisik yang prima, mental yang stabil, dan emosional yang seimbang. Organ reproduksi yang sehat tidak hanya mendukung kelancaran siklus hormonal dan energi tubuh, tetapi juga menjaga kepercayaan diri serta kualitas hidup kita. Kesehatan reproduksi adalah hak setiap Muslimah untuk menjalani hidup dengan penuh semangat dan keberkahan.
Kesehatan Reproduksi adalah Hak Muslimah
Dalam Islam, menjaga kesehatan tubuh adalah kewajiban, terutama kesehatan reproduksi. Allah telah menganugerahkan tubuh yang sempurna dengan sistem kompleks yang mengaturnya. Tugas kita sebagai perempuan adalah menjaga dan merawatnya sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat Allah.
Al-Qur’an mengingatkan kita:
“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah; sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah: 195).
Ayat ini mengajarkan kita untuk merawat tubuh dengan baik agar tidak terjerumus dalam hal-hal yang membahayakan, termasuk menjaga kesehatan reproduksi. Rasulullah SAW juga bersabda:
“Sesungguhnya tubuhmu memiliki hak atasmu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini menegaskan bahwa menjaga kesehatan tubuh, termasuk kesehatan reproduksi, adalah bagian integral dari hak tubuh yang harus dipenuhi. Dengan menjaga kesehatan reproduksi, kita dapat mencegah banyak masalah di masa depan, seperti gangguan menstruasi, kanker serviks, atau komplikasi kehamilan.
Menjaga Kesehatan Reproduksi Itu Ibadah
Tidak semua perempuan menyadari bahwa menjaga kesehatan reproduksi adalah bentuk ibadah jangka panjang. Merawat tubuh berarti menjaga amanah dari Allah dan bersyukur atas karunia yang telah diberikan. Dengan tubuh yang sehat, kita dapat menjalankan tugas sebagai Muslimah dengan lebih fokus, seperti belajar, beribadah, atau bekerja.
Tubuh yang sehat, termasuk kesehatan reproduksi, membantu kita menjalankan ibadah dengan lebih khusyuk dan lancar. Siklus menstruasi yang teratur, misalnya, memungkinkan kita memahami kapan harus berhenti dan kembali beribadah. Sebaliknya, masalah seperti gangguan hormon atau nyeri hebat dapat mengganggu konsentrasi dalam beribadah.
“Dan Dia (Allah) menjadikan kamu dari apa yang Dia ciptakan, baik untuk kehidupan dunia maupun akhirat.” (QS. Al-A’raf: 189).
Menjaga kesehatan reproduksi bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk keluarga dan orang-orang di sekitar kita. Dengan tubuh yang sehat, kita bisa menjalani kehidupan dengan lebih maksimal dan penuh berkah.
Cara Islami Menjaga Kesehatan Reproduksi
Islam memberikan prinsip-prinsip yang dapat membantu menjaga kesehatan reproduksi, antara lain:
- Menjaga Kebersihan
Islam sangat menekankan pentingnya kebersihan, terutama kebersihan pribadi dan organ reproduksi. Rasulullah SAW bersabda:
“Kebersihan adalah sebagian dari iman.” (HR. Muslim).
Menjaga kebersihan area genital dan kesehatan menstruasi adalah tanggung jawab kita untuk merawat diri. - Menghindari Perilaku Merusak
Islam mengajarkan untuk menjauhi hal-hal yang merusak tubuh, seperti penyalahgunaan obat-obatan, perilaku seksual yang tidak sehat, atau kekerasan dalam rumah tangga. Semua ini berdampak buruk pada kesehatan reproduksi. - Menjaga Pola Hidup Sehat
Pola makan bergizi, olahraga teratur, dan tidur cukup sangat penting untuk kesehatan reproduksi. Olahraga membantu melancarkan peredaran darah dan menjaga keseimbangan hormon, sedangkan makanan bergizi mendukung fungsi tubuh yang optimal. - Pendidikan Seksual yang Sehat
Pendidikan seksualitas sesuai nilai Islam membantu kita menjaga diri dari hal-hal yang merusak kesehatan reproduksi. Selain itu, pendidikan ini mengajarkan bagaimana menjalani hubungan sehat dalam pernikahan dan mengenali kondisi medis yang perlu diperhatikan. - Pemeriksaan Kesehatan Berkala
Pemeriksaan medis, seperti Pap smear atau pemeriksaan payudara, penting untuk mendeteksi dini penyakit yang mungkin menyerang organ reproduksi. Dalam Islam, menjaga kesehatan tubuh adalah kewajiban, termasuk menjalani pemeriksaan rutin.
Sebagai Muslimah, kita harus menyadari bahwa menjaga kesehatan reproduksi adalah hak dan kewajiban. Jangan ragu untuk mengenali tubuh sendiri, mencari informasi yang benar, dan berkonsultasi jika ada keluhan. Tubuh kita adalah titipan berharga dari Allah, dan merawatnya adalah salah satu cara kita menghargai anugerah tersebut. Muslimah yang kuat lahir dari tubuh yang sehat, karena ibadah dimulai dari raga yang terjaga. (*)
Editor Wildan Nanda Rahmatullah