PWMU.CO-Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Lakarsantri mengadakan bakti sosial kesehatan bertempat di MIM 28 Jl. Raya Bangkingan, Surabaya, Ahad (22/10/2017) pagi. Kegiatan ini bekerja sama dengan Lembaga Amal Mujahidin (LAM).
Warga Bangkingan dan sekitarnya memanfaatkan bakti sosial ini. Mereka bergiliran datang memeriksakan kesehatannya.
Ada dua dokter yang melayani pasien, dr Asep Tri H dan dr Achmad Fadholi. Paramedisnya seorang perawat, dan seorang bagian obat. Di sini juga ada pemeriksaan gula darah dan asam urat.
Sebelum ditangani dokter, semua pasien diperiksa tensi darahnya oleh perawat dan dicatat keluhannya di kertas rekam medik. Kebanyakan mengeluh tentang darah tinggi, linu di kaki dan punggung, gula darah, pusing, sesak nafas, dan maag.
Paling banyak keluhan linu di kaki, punggung, dan pinggang. Seperti keluhan Ny. Pasri (57). “Kaki terutama dengkul ini terasa kaku dan nyeri,” ujar dia. “Saya ini kerja di sawah, rasanya jadi gak enak,” sambungnya.
Saat ditangani dokter, ada yang ditindaklanjuti dengan periksa darah namun ada yang cukup pemeriksaan fisik saja. Nah, ada pasien yang membuat suasana jadi gelak tawa, saat Ny. Suwinah selesai diperiksa dan mendapat obat tidak segera pulang.
Dia tetap di kursi menghadap bagian periksa darah. Dia ngotot minta darahnya diperiksa. “Yang lain pakai periksa darah saya kok tidak,” katanya. “Dicubles dulu jari saya, baru saya pulang,” ujarnya lugu. Semua yang hadir pun tertawa.
“Bu, kondisi ibu sudah sehat jadi gak perlu periksa darah,” ujar dokter Ahmad Fadholi menjelaskan.
“Tapi saya minta dicubles. Ingin tahu gula darahnya,” ujar Ibu Suwinah.
Dokter Fadholi menerangkan untuk periksa darah itu hasil terbaik saat puasa.
“Saya sekarang ini puasa, Dok!” tegas Suwinah.”Sejak tadi malam, Dok, saya ini puasa. Saya sudah niat datang ke sini ingin tahu penyakit gula saya.”
Dokter pun mengalah sambil tertawa meminta perawat agar mengetes kadar gula darahnya. Dengan tersenyum penuh kemenangan, Suwinah langsung menyodorkan jarinya untuk ditusuk jarum diambil darahnya.
“Dulu gula darah ibu berapa?” tanya perawat sambil meletakkan setetes darah pada alat pendeteksi gula darah.
“September lalu 280,” jawabnya.
Beberapa detik kemudian di alat itu muncul angka 189. “Bu, gula darahnya turun ya,” kata perawat.
“Alhamdulillah,” ujar Suwinah lega langsung meninggalkan kursinya. Pasien lainnya segera mendapat pelayanan lagi.
Acara ini dihadiri oleh Ketua PCM Lakarsantri, Ustadz Siswanto, dan jajarannya, juga Manajer LAM, Drs Ishak MPdI.
“Acara ini rutin kita adakan setahun dua kali sebagai pelayanan kepada masyakat,” kata Ishak. ” Kita menerima amanah infak dari donatur untuk disalurkan kepada masyarakat.” (sgp)