PWMU.CO- Usai penutupan tanwir Muhammadiyah yang menggembirakan di kupang, ketua PP Muhammadiyah Dr M Busyro Muqoddas, menyempatkan waktu berkunjung ke Romo Dr Maxi Un Bria Pr, ketua UNIO Indonesia, Ketua Perpetaki (persatuan pergurian tinggi Katolik se Indonesia).
Peetemuan itu berlangsung di Kupang tepatnya di kampus tempat Romo Maxi mengajar, Sabtu (7/12/2024).
Pada saat pembukaan Tanwir Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Kupang, Romo Maxi menyempatkan menemui Pak Busyro sebagai sahabat yang sejak 2005 silam.
“Kami senang sekali, terima kasih mendapat kunjungan bapak Busyro dan sahabat,” sambut romo Maxi di halaman depan kantor beliau sambil membuka dua tangan merangkul tanda akrab menyambut.
Pak Busyro juga raut muka dan elspresi penuh gembira sambil berkali kali menyampaikan juga terima kasih. Mahasiswa dan para pendidik sudah berjajar berbaris menyambut pak Busyro.
“Pak Busyro adalah dulu ketua komisi yudisial republik Indonesia…” di sambut tepuk tangan meriah penuh khidmat. Tentu saja senyum manis mahasiswa itu serentak nampak gembira saat pak Busyro menyalami satu per satu deretan mahasiswa.
Setelah diberikan sembutan dengan memasangkan kain khas NTT di pundak Pak Busyro lalu berfoto bersama mahasiswi Mahasiswi STIPAS.
Kurang lebih satu jam berdialog banyak hal soal korupsi SDA, HAM, kekerasan, kerukunan beragama, perdamaian, perdagangan manusia, banyak hal geraja sudah kerja keras menciptakan dunia yang baik dan damai.
Romo bercerita bahwa tugas-tugas gereja membangun relasi yang baik bagi alam dan juga terus bekerja menghentikan perdagangan manusia.
Ada dua buku bagus karya romo dan tim yang dihadiahkan kepada pak Busyro sebagai tanda ingin belajar bersama saling memperkuat satu sama lain. Ada masa lalu konflik antar kristen dan islam yang penuh sisi gelap karena politisasi aktor tertentu.
“Jangan sampai hal itu terjadi berulang lagi,” harap Pak Busyro.
Diskusi hangat pun mengalir dengan sesekali Romo ketawa lepas karena joke Pak Busyro.
Romo mengucapkan selamat sudah sukses tanwir dan ulang tahun. Beliau juga sampaikan bahwa satu kampus stipas yang dipisahkan tembok dengan UM Kupang mengadakan doa bersama untuk kelancaran sidang tanwir sehari sebelum tanwir di buka presiden Prabowo Subianto.
“Berikutnya kita perlu kerja lebih erat lagi untuk mengupayakan kebaikan bagi sesama dan juga bagi lingkungan hidup,” tutup pak Busyro.
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Azrohal Hasan