PWMU.CO – Musyawarah Instuktur Madya Jawa Timur, Untuk Revitalisasi Perkaderan IMM Kedepan pada Minggu (08/12/24). Bertempat di STAIM Tulungagung, Korps Instruktur Madya melakukan musyawarah untuk perguliran kepemimpinan yang akan datang.
Dalam agenda tersebut bersamaan dengan diadakannya Pelatihan Instruktur Dasar (PID) tingkat Nasional.
Dalam musyawarah tersebut dihadiri oleh seluruh instruktur madya yang tersebar di Jawa Timur (Jatim). Diantaranya punggawa Instruktur Madya IMM periode 2022-2024 adalah Wilda Kumala Sari sebagai ketua, dibantu oleh Manda Danastri, Umar Mokhtar, Dendi Yusuf, Salman Al-Farizi, dan kawan-kawan.
Laporan pertanggung jawaban korps instruktur diawali dengan pemaparan oleh Amanda Danastri, yaitu menyebutkan perkaderan utama yang pernah dilakukan oleh instruktur daerah sebagai partner dan lembaga otonom di bawah bidang perkaderan Dewan Pimpinan Daerah (DPD).
Beliau menyebutkan telah terlaksana Pelatihan Instruktur Dasar (PID) dan Darul Arqam Madya(DAM), dari tingkat jangkauan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan permintaan Pimpinan Cabang IMM penyelenggara.
“Kita telah berhasil mengemban dan mendampingi puluhan perkaderan Pimpinan Cabang untuk menyelenggarakan perkaderan utama dan khusus dalam satu periode ini dengan sukses meski dalam perjalanan banyak cerita, dan pengalaman sebagai hikmah.” ujar Manda.
Evaluasi kinerja diawali dengan penyampaian dari immawati Uswatun, instruktur madya dari Ngawi, “Kendala Cabang kecil dengan letak geografis yang cukup istimewa. Namun adanya Instruktur Dasar belum mempunyai kompetensi memadai untuk mengelola perkaderan dasar, ” pungkasnya.
Hal tersebut kemudian dinotulensi secara rinci oleh Amanda Danastri. Sebagai evaluasi dan rekomendasi untuk periode kepemimpinan Instruktur Madya ke depan.
Amanda Danastri sebagai master of ceremony kemudian melanjutkan agenda selanjutnya yaitu pemilihan ketua Korps Instruktur Jatim. Disediakan Google Form berisi nama-nama calon formatur. Diarahkan teman-teman instruktur untuk memilih 5 dari 18 nama.
Hasil suara terbanyak diperoleh oleh immawan Salman Al-Farizi. Kemudian immawan Salman dipersilahkan untuk menyampaikan sambutan sebagai ketua korps terpilih, “Saya akan melakukan semampu saya untuk mengemban amanah ini dengan sebaik-baiknya, tapi tolong bantu saya dalam perjalanan dakwah ini.”
Agenda kemudian dilanjutkan dengan tukar kado antara anggota korps instruktur untuk merekatkan solidaritas antar anggota. Musyawarah tersebut diakhiri dengan salam-salaman dengan posisi melingkar sebagai simbolis pamitan oleh immawati Wilda Kumala Sari sebagai ketua korps periode lalu.(*)
Penulis Dian Andriani Editor Zahrah Khairani Karim