Rektor UM Surabaya 2024-2028
Sebagai anak dari keluarga dengan kondisi ekonomi terbatas, Mundakir tidak pernah membayangkan bahwa ia bisa melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi. Setelah dua tahun bekerja di Surabaya, ia kembali ke desa untuk membantu ayahnya menjadi tengkulak semangka.
Dari sana, kondisi keuangan keluarganya mulai membaik, bahkan ia mampu membeli sapi. Untuk dapat masuk ke jurusan keperawatan, Mundakir harus belajar dengan tekun karena ia tidak ingin mengecewakan orang tuanya.
“Jadi dulu belajarnya angon sapi sambil bawa buku di pekarangan,” tuturnya.
Sapi yang cukup besar tersebut akhirnya dijadikan modal untuk memungkinkan Mundakir melanjutkan kuliah. Pada tahun 1998, Mundakir memutuskan untuk mengambil program Diploma III Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surabaya. Selama menjadi mahasiswa, ia aktif di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan bahkan menjabat sebagai Wakil Ketua.
Pada tahun 2003, Mundakir melanjutkan pendidikan sarjananya di Universitas Airlangga (Unair) dengan mengambil jurusan keperawatan. Pada tahun 2004, ia melanjutkan studi Profesi Ners di Unair. Sambil bekerja sebagai dosen di UM Surabaya, Mundakir melanjutkan studi magister di Universitas Indonesia pada tahun 2009, dan akhirnya meraih gelar Doktor di Universitas Airlangga pada tahun 2017.
Mundakir menikahi Nuzul Qur’aniati, yang saat ini menjadi dosen di Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga. Mereka dikaruniai dua anak laki-laki, Zafran dan Abyan. Dalam wawancara dengan Nuzul, ia menggambarkan Mundakir sebagai suami yang baik, seorang pria yang selalu mendukung perempuan untuk terus belajar. Bahkan, mereka menjalani hubungan jarak jauh (LDR) ketika Nuzul mendapatkan beasiswa untuk studi S2 dan S3 di Flinders University, Australia Selatan.
Selama bekerja di UM Surabaya, Mundakir pernah memegang berbagai posisi penting dalam pengelolaan institusi, di antaranya: Sekretaris Program Studi (Sekprodi) S1 Keperawatan, Kepala Program Studi S1 Keperawatan, Wakil Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UM Surabaya, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan, dan Wakil Rektor IV UM Surabaya.
Kemampuannya tidak perlu diragukan lagi, karena Mundakir memiliki banyak prestasi. Secara internasional, ia menjadi anggota CASE (Council of Asian Science Editors) dan ISQua (International Society for Quality in Health Care) hingga saat ini, serta telah menerbitkan sejumlah buku dan jurnal di bidang kesehatan. (*)
Penulis Amanat Solikah Editor Azrohal Hasan