PWMU.CO-Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kota Malang menggelar up grading dan Pelatihan Admini strasi bertempat di Pondok Pesantren KH Faqih Usman, Ahad (22/10/2017). Kegiatan ini diikuti oleh Pengurus Harian (PH) PDNA Kota Malang, Pimpinan Cabang, dan Pimpinan Ranting NA.
Ketua Pelaksana, Loresta Putri Nusantara Kasih menyatakan, acara ini tak hanya sebagai wadah silaturahim dan berkumpulnya kader, kegiatan ini juga menjadi media penguatan wawasan terkait administrasi dan komitmen berorganisasi kader.
”Tema Penguatan Karakter Kader Demi Kemajuan Pergerakan Perempuan Muda Islam dipilih sesuai dengan spirit NA dalam memajukan pergerakan perempuan di era modern ini,” ujarnya.
”Administrasi surat-menyurat dan keuangan diperlukan semua organisasi termasuk NA. Tapi belum semua kader memahami bagaimana penulisan surat-menyurat yang benar, hanya meneruskan dari jabatan sekretaris sebelumnya,” papar Vebrina Reza, Sekretaris PDNA Kota Malang saat menyampaikan materi administrasi kesekretariatan.
Baca juga: Nasyiah Malang Teguhkan Militansi Berkemajuan
Penulisan nomor surat di bagian atas surat, lanjut Vebrina, merupakan hal penting. ”Tapi kadang kita meneruskan kesalahan sebelumnya, karena hanya copy paste, tanpa tahu apa arti dari nomor surat itu,” lanjutnya.
Termasuk di era serba digital ini, sambungnya, tantangannya adalah bagaimana mengarsipkan surat-surat dalam bentuk soft file. ”Ini yang kadang kita lupa. Padahal ini pun juga surat. Kadang ada undangan dalam bentuk foto, padahal itu ada bentuk cetaknya. Karenanya, sekretaris harus telaten, karena mengarsipkan surat-menyurat itu harus rapi dan telaten,” ujar Vebrina menegaskan.
Selepas makan siang peserta diajak melakukan berbagai permainan sebagai rangkaian outbond. Salah satunya permainan oper karet dengan sedotan. Peserta berbaris dalam satu kelompok, lalu mengoper karet dari barisan depan ke belakang menggunakan sedotan yang digigit. “Kelihatannya sepele, tapi nilai yang dapat kita ambil adalah refleksi kehidupan kita dalam berorganisasi,” ujar Ratna, fasilitator permainan outbond.
Melalui permainan ini, lanjutnya, peserta dapat memetik pesan bahwa komunikasi, strategi, kerjasama, kejujuran, dan kesabaran adalah hal-hal mutlak yang diperlukan dalam menjalankan program kerja organisasi.
“Tiap orang memiliki karakter berbeda. Bahkan di NA, usia kader pun beragam. Ini seni, dan ini yang menjadikan berorganisasi menjadi luar biasa asyik dan nikmat,” pungkas Ratna. Uniknya, ada tiga peserta up grading yang sedang hamil. Hal ini tak mengurangi semangat untuk tetap aktif mengikuti rangkaian kegiatan, termasuk outbond. (ich)