PWMU.CO – Hari Selasa (10/12/24) bertempat di ruang Diklat lantai 3 RS Islam Aminah Blitar, dilaksanakan kegiatan Coaching Tuberkulosis Sesie 4 yang mempertemukan berbagai elemen penting dalam pemberantasan TB.
Acara ini dihadiri oleh Tim Coach RS Ahmad Dahlan Kota Kediri, Mentari TB MPKU PP Muhammadiyah, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota dan Kabupaten Blitar, MPKU Kota dan Kabupaten Blitar, Tim TB RS Islam Aminah Blitar, serta manajemen RS Islam Aminah Blitar.
Kegiatan ini menjadi momentum berharga dalam memperkuat sinergi dan kolaborasi antarinstansi guna meningkatkan kualitas program penanganan Tuberkulosis (TB) di RS Islam Aminah Blitar.
Direktur RS Islam Aminah Blitar, dr Mutia Farah, SpA MKes membuka acara dengan sambutan penuh semangat dan harapan.
Ia menegaskan bahwa RS Islam Aminah Blitar berkomitmen untuk terus berbenah dan memperkuat pelaksanaan program TB.
“TB saat ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan, menyerang siapa saja tanpa memandang usia atau latar belakang. Bahkan, banyak kasus yang tidak menunjukkan gejala khas seperti batuk, termasuk TB kelenjar yang kini cukup sering ditemukan.”
“Oleh karena itu, kami bertekad menjadikan program TB sebagai prioritas untuk melindungi masyarakat Blitar dan sekitarnya,” ungkap dr Mutia.
Ia juga mengapresiasi semua pihak yang hadir dan terlibat dalam program ini, serta menyampaikan harapan besar agar coaching ini dapat memberikan dampak positif bagi pengelolaan TB di masa depan.
Pesan Religius
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Blitar, Dumaidi MA, memberikan pembukaan yang penuh nilai-nilai religius dan inspiratif.
Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya pendekatan yang lembut dan penuh empati dalam memberikan layanan kesehatan.
“Ketika kita melayani konsumen dengan kelembutan dan kesabaran, itu akan menyentuh hati pasien. Kulit mereka akan merinding, hati menjadi lunak, dan bahkan mereka bisa meneteskan air mata. Prinsip ini tidak hanya menjadi bagian dari etika kesehatan, tetapi juga menjadi ajaran utama dalam agama kita,” jelas Dumaidi.
Emi Yuliana Ulya Technical Officer Mentari TB Regional 2 dan 3 menjelaskan tujuan utama dari coaching ini, yaitu memperkuat implementasi program TOSS (Temukan Obati Sampai Sembuh) di RS Islam Aminah Blitar.
Ia juga memaparkan pentingnya pelatihan dan investigasi kontak sebagai langkah strategis untuk memutus mata rantai penularan TB.
Sementara itu, dr Trianang Prastyawan dari Dinas Kesehatan Kota Blitar memberikan apresiasi terhadap upaya RS Islam Aminah Blitar dalam menangani kasus TB.
“Layanan TB di RS ini telah berjalan dengan baik, tetapi kita harus terus meningkatkan upaya pelatihan, investigasi kontak, dan deteksi dini. Ini adalah langkah kunci untuk memastikan semua pasien TB mendapatkan pengobatan yang tepat dan tuntas,” ujarnya
Dr Dimas Yudha Setiawan, Ketua Tim Coach TB, memberikan kesimpulan yang membangun semangat para peserta. Ia menekankan bahwa dukungan manajemen dan tim yang solid sangat diperlukan untuk memastikan keberlanjutan program TB.
“Kesadaran dan keterlibatan kolektif dari semua pihak, termasuk pemerintah, Muhammadiyah, dan RS Islam Aminah Blitar, adalah fondasi penting untuk keberhasilan program ini. Mari kita optimalkan potensi yang ada untuk berkembang lebih baik,” ucapnya.
Wakil Direktur RS Islam Aminah Blitar, Sunan Mahmud SAg, menegaskan bahwa komitmen RS tidak akan berhenti pada pelaksanaan coaching ini.
“Kami siap melanjutkan program yang telah dirancang dan berkomitmen untuk mengimplementasikan semua hasil coaching di lapangan. Semangat ini tidak hanya menjadi milik manajemen, tetapi juga seluruh tim yang terlibat,” katanya.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Blitar, Lukiarto SKM, menutup acara dengan pesan yang tak kalah inspiratif. Ia menegaskan pentingnya deteksi dini melalui skrining yang sesuai dengan SOP.
“Program ini adalah langkah besar untuk mendeteksi kasus TB lebih awal dan memberikan penanganan yang cepat. Pemerintah harus terus mendukung program seperti ini agar dapat menjangkau lebih banyak masyarakat,” katanya.
Acara ini menjadi bukti bahwa sinergi berbagai pihak mampu menciptakan perubahan nyata dalam upaya pemberantasan TB. RS Islam Aminah Blitar, dengan dukungan RS Ahmad Dahlan, Mentari TB, pemerintah daerah, dan Muhammadiyah, telah menunjukkan komitmen yang luar biasa dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. (*)
Penulis Alexs Mac Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan