PWMU.CO – Dunia yang tengah mengalami kerusakan akumulatif saat ini harus segera diatasi dan diganti dengan sistem baru. Kolaborasi antara Dunia Islam dan Federasi Rusia dapat menjadi alternatif untuk menciptakan ekosistem global yang baru. Pernyataan ini disampaikan oleh Prof Dr Din Syamsuddin, Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2015, dalam Sidang Kelompok Visi Strategis Rusia-Dunia Islam yang berlangsung di Kuala Lumpur pada Rabu (11/12/2024).
Sidang tersebut dibuka oleh Presiden Republik Tatarstan, Rustam Minikhanov, selaku Ketua Kelompok, dan menampilkan pidato kunci dari Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Seri Anwar Ibrahim, serta Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, A. Yu Rudenko. Acara ini dihadiri oleh sekitar 100 anggota kelompok dan tamu undangan.
Menurut Din Syamsuddin, yang juga merupakan Guru Besar Politik Islam Global di FISIP UIN Jakarta, ekosistem global saat ini tengah mengalami kerusakan serius. Hal ini ditandai dengan ketiadaan perdamaian dalam berbagai bentuk, dehumanisasi, demoralisasi, dan membawa umat manusia pada titik terendah dalam sejarah kemanusiaannya. Ia menyebut bahwa kerusakan ini disebabkan oleh sistem dunia yang selama hampir satu abad berlandaskan pada humanisme sekuler yang mengabaikan nilai-nilai etika keagamaan.
Din menegaskan bahwa sistem alternatif harus bersifat theosentris, yakni berbasis pada nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan yang adil dan beradab. Sistem ini harus mampu menciptakan keadilan sosial yang menyeluruh.
Dalam makalah yang disampaikannya, Din mengusulkan agar kolaborasi antara Rusia dan Dunia Islam diwujudkan secara konkret dalam berbagai bidang, seperti politik dan keamanan, ekonomi dan perdagangan, serta budaya dan pendidikan. Ia secara khusus menyarankan agar segera dilakukan langkah-langkah nyata untuk mengatasi krisis regional di Timur Tengah, termasuk menghentikan genosida Israel di Gaza dan Lebanon Selatan, serta menanggulangi krisis kemanusiaan yang mengancam ekosistem global.
Di sela-sela sidang, Din Syamsuddin diterima oleh Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Seri Anwar Ibrahim, di kantornya di kawasan Parlemen Malaysia. Dalam pertemuan tersebut, keduanya berbincang singkat mengenai konsep Wawasan Negara MADANI yang digagas Anwar Ibrahim, serta strategi implementasinya dalam skala nasional, regional, dan global. (*)
Penulis Wildan Nanda Rahmatullah Editor Azrohal Hasan