PWMU.CO – Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Sepanjang Taman Sidoarjo melalui Majelis Kesehatan bekerja sama dengan Majelis Paudasmen mengadakan Seminar bertema “Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) dan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)” di aula Rumah Sakit Siti Khodijah Muhammadiyah Sepanjang, Sabtu (14/12/2024).
Seminar ini diikuti oleh 200 peserta, terdiri dari Pimpinan Harian PCA Sepanjang, Majelis dan Lembaga PCA Sepanjang, Kepala Sekolah KB TK ‘Aisyiyah se-Cabang Sepanjang, Iwama KB TK, Kader GRASS, dan Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) se-Cabang Sepanjang.
Kali ini Majelis Kesehatan dan Majelis Paudasmen PCA Sepanjang menghadirkan dua narasumber yang berkompeten di bidangnya yaitu, Umi Khoirun Nisak SKM MEpid (Tim Majelis Kesehatan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Sidoarjo), dan Evi Renata SSi MKeb (Dekan Fikes Umsida).
Ketua Pelaksana kegiatan seminar, Luk Luk Ul Fikriyah SKeb Ns, menyampaikan bahwa stunting adalah salah satu isu hangat saat ini, stunting dapat dicegah salah satunya dengan PHBS, untuk mengetahui lebih dalam apa itu stunting, dan apa itu PHBS, maka Majelis Kesehatan PCA Sepanjang bekerja sama dengan Majelis Paudasmen berinisiatif untuk mengadakan seminar ini.
Luk Luk mengucapkan terima kasih kepada PCA Sepanjang, RS Siti Khodijah, Majelis Kesehatan, Majelis Paudasmen, serta seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini.
“Kami berharap tentunya semoga kita bisa istiqomah mengikuti jalannya acara ini dari awal hingga akhir. Insya Allah banyak pengetahuan, banyak informasi, dan ilmu yang bermanfaat yang akan kita dapatkan,” ujar Luk Luk.
Umi Khoirun Nisak SKM MEpid, menerangkan PHBS merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.
Umi juga menyampaikan dalam tataran rumah tangga, suami harus siap siaga di kala istri sedang hamil dan masa persalinan, memberikan bayi dengan ASI eksklusif, dan menimbang balita setiap bulan.
Selain itu, penting juga memperhatikan penggunaan air bersih dalam kehidupan sehari-hari, membiasakan mencuci tangan dengan air bersih dan sebun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik dirumah sekali seminggu, makan sayur dan buah setiap hari, berolahraga, dan tidak merokok.
Sedangkan Evi Renata SSi MKeb, menjelaskan program Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan proses bayi menyusu secara alami segera setelah lahir. IMD harus dilakukan sejak dini setelah bayi dilahirkan dengan meletakkan bayi tengkurap di atas dada sang ibu agar dia mencari puting susu ibunya. Bayi tidak perlu dimandikan langsung setelah dilahirkan cukup diberi topi dan selimut.
Evi menyampaikan hal yang perlu digaris bawahi berbagai faktor seperti kurangnya pengetahuan ibu, metode persalinan, kepercayaan yang salah mengenai IMD, sarana kesehatan yang tidak memadai, dan kurangnya dukungan dari tenaga medis, ini semua dapat menghambat suksesnya pelaksanaan IMD.
Faktor di atas perlu dipahami dan diberikan kepada seorang ibu saat sedang hamil, sehingga ketika melahirkan, seorang ibu sudah memahami tentang tujuan IMD agar dapat terwujud ibu dan bayi sehat.(*)
Penulis Citra Sri Rohani Editor Zahrah Khairani Karim