PWMU.CO – Program kelas Tahfidh SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) melaksanakan kegiatan Munaqosah Tahfidzul Quran semester ganjil. Bersama dengan penguji Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Sidoarjo, dan Pondok Pesantren Islamic Center Elkisi Mojokerto Jawa Timur, Senin (16/12/2024).
Kegiatan ini berlangsung di Smamita Tower sebagai uji kenaikan tingkat dalam program siswa kelas tahfidh Smamita yang menargetkan 10 Juz kepada setiap siswanya.
Bahkan dua diantara siswa Smamita kelas Tahfidh sudah mampu menghafal 30 Juz, dan merencanakan untuk melanjutkan studi ke Kairo, Mesir.
Hadir dalam kegiatan tersebut sebagai penguji dari Kemenag Kabupaten Sidoarjo dan Pondok Pesantren Islamic Center Elkisi. Untuk penguji dari Kemenag Sidoarjo dihadiri oleh Miftakhul Huda SAg dan Khoirul Anam. Sementara dari Pondok Pesantren Elkisi dihadiri oleh Ali Murtadlo SPd, Rohmatin MPd, dan Indah Indrayani MPd.
Kurang lebih sekitar 5 tahun Smamita menjalin kerjasama, melakukan MOU dengan dua lembaga tersebut. Ujian munaqosah kali ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh kesiapan siswa dalam menghafalkan al-Quran kelas Tahfidh Smamita, dan menguji seberapa tangguh mental kemampuan hafalan yang akan diuji oleh penguji dari luar.
Sementara Miftakhul Huda SAg, pagi itu mengajak seluru peserta dan juga para wali murid untuk selalu bersyukur atas nikmat yang sudah diberikan, “Mari kita bersama-sama untuk selalu bersyukur kepada nikmat yang sudah diberikan kepada kita semuanya berupa kesehatan dan kesempatan. Sehingga kita bisa menghadiri kegiatan munaqosah pagi ini,” ungkapnya.
“Kami merasa bangga dan mengucapkan banyak terima kasih karena selama ini sudah melakukan kerja sama atau sudah menjalin MOU dengan Kemenag Kabupaten Sidoarjo. Khususnya dalam bidang al-Quran wabil khusus dalam bidang Tahfidh. Ini merupakan salah satu kerjasama yang akan terus kita lakukan. Perbaikan-perbaikan seterusnya dan pada akhirnya akan bermanfaat bagi siswa-siswi kita,” ujarnya.
“Di Kemenag, khususnya di seksi Pendidikan Agama Islam ini memang salah satu kaitannya dengan sekolah umum. Perlu diketahui bapak ibu wali murid, di Kemenag itu ada yang namanya seksi pendidikan madrasah memang khusus untuk menangani sekolah madrasah,” lanjut Miftahul Huda.
“Selanjutnya pada seksi Pendidikan Agama Islam ini juga kaitanya dengan guru-guru agama Islam di sekolah umum, oleh karena itu di Kemenag kita mempunyai satu program yang merupakan suatu gerakan bagaimana menugaskan baca tulis Al Quran. Tetapi yang sekarang ini kita masih melakukan gerakan membaca. Menulisnya itu tidak disentuh oleh sekolah dan tentunya jarang sekali,” terang penguji dari Kemenag Kabupaten Sidoarjo itu.
Jadi menulis al-Quran ini yang terkadang biasa terlupakan. Sebenarnya dua hal ini saling keterkaitan antara membaca dan menulis.
“Maka saat ini yang paling mudah dulu yang kita lakukan adalah membaca al-Quran. Sehingga gerakan untuk menuntaskan membaca al-Quran melihat dari suatu penelitian. Beberapa para ahli menyimpulkan tidak lebih dari 50% anak-anak kita bisa membaca al-Quran,” pungkasnya.
“Nah kalau kita mau melihat Smamita yang berlabelkan sekolah Islamic Culture, kira-kira sudah 100% siswanya bisa membaca al-Quran karena memang dari awal sudah melakukan tahap seleksi dan ada perlakuan khusus. Sehingga untuk kelas Tahfidh Smamita targetnya sampai 10 Juz dan bisa lebih,”.
“Kami merasa sangat senang sekali atas nama Kementerian Agama karena Smamita menjadi role model for Islamic cultured school di Kabupaten Sidoarjo. Alhamdulillah Smamita kita ajukan ke provinsi kemarin, bisa masuk ke 6 besar tingkat Provinsi Jawa Timur. Sekolah yang unggul terkait dengan keagamaannya dan pembelajarannya,” pungkasnya.
Senada dengan itu, Wakil Kepala Sekolah bidang Ismuba, Miftahol Jannah SPd MPd menjelaskan, “Anak-anakku semuanya pagi ini kita akan melaksanakan kegiatan Munaqosah Tahfidzul Quran selama satu hari. Memang selama 3 tahun kita berproses sesuai dengan target sekolah dan selama 3 tahun itu pula insyaAllah kita mampu menghafalkan 10 juz. Perlu saya sampaikan bapak dan ibu wali murid yang hadir pada kesempatan kali ini targetnya menghafal 10 juz,” ujarnya.
“Tetapi betapa bangganya karena di antara siswa kita sudah ada yang menghafalkan 30 juz. Sehingga tidak menutup kemungkinan untuk selalu menjaga dan meningkatkan proses hafalannya. Selama tiga tahun pula siswa kita mampu menargetkan hafalannya,”.
“Kami dari pihak sekolah juga mengucapkan terima kasih kepada penguji dan para wali murid atas kehadirannya memenuhi undangan pembukaan acara kita hari ini. Selanjutnya nanti siswa akan dilakukan uji kemampuan tahfidzul Quran secara dua tahap oleh penguji. Untuk ruangan pertama di ruang Demokrasi dan ruangan kedua dilaksanakn di lantai 3 kelas tahfidh,” terangnya.
“Kami atas nama sekolah mengucapkan terima kasih karena selama 3 tahun ini anak-anak berproses dan membersemai bersama kami. InsyaAllah ini merupakan edisi yang ke 5 tahun kita mampu berproses di kelas Tahfidh dan insyaAllah selalu kami upayakan melakukan upaya perbaikan dari manapun,” pungkas Miftahol yang sedang menyelesaikan program S3 nya.(*)
Penulis Nashiiruddin Editor Zahrah Khairani Karim